ZONA PRIANGAN - Rusia, yang memulai invasi penuh skala terhadap Ukraina lebih dari 15 bulan yang lalu, tidak segera memberikan komentar mengenai serangan-serangan tersebut. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan mengenai skala serangan-serangan tersebut.
Setelah berbulan-bulan melakukan serangan terhadap fasilitas energi, Rusia kini semakin mengincar fasilitas militer dan logistik untuk mencoba mengganggu persiapan Ukraina dalam melancarkan serangan balik, demikian yang dikatakan oleh pihak Kyiv.
Moskow mengatakan bahwa Ukraina telah meningkatkan serangan-serangan menggunakan drone dan sabotase terhadap target-target di dalam Rusia ketika Kyiv bersiap untuk melakukan serangan balik.
Baca Juga: Eskalasi Konflik: Serangan Udara Rusia Rusak Militer dan Infrastruktur di Ukraina
Ukraina mengatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 29 dari 35 drone dan 37 dari 40 rudal jelajah yang ditembakkan oleh Rusia semalam.
Pihak administrasi militer Kyiv mengatakan pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh lebih dari 40 dari "target" yang ditembakkan ke arah mereka, dalam apa yang menjadi serangan udara ke-15 Rusia terhadap kota tersebut dalam sebulan terakhir.
"Wali kota Klitschko mengatakan di Telegram bahwa ini adalah malam yang sulit bagi ibu kota," kata pihak administrasi militer Kyiv, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Peringatan Serius: Rusia Rencanakan Serangan ke Pembangkit Listrik Nuklir Zaporizhzhia
Serangan ini terjadi setelah hujan serangan drone terbesar yang dilancarkan terhadap Kyiv pada malam sebelumnya, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang. Pada serangan hari Minggu, 36 drone berhasil dihancurkan di atas Kyiv.