Peningkatan Kerjasama Militer Rusia-Belarusia: Fakta dan Implikasinya

- 29 Mei 2023, 23:26 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di Moskow, Rusia, 25 Mei 2023.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia di Moskow, Rusia, 25 Mei 2023. /Sputnik/Ilya Pitalev/Kremlin via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa jika negara lain ingin bergabung dengan serikat Rusia-Belarusia, maka akan ada "senjata nuklir untuk semua orang".

Rusia melangkah maju pekan lalu dengan rencana untuk mendeploy senjata nuklir taktis di Belarusia, yang merupakan penempatan pertama Kremlin terhadap hulu ledak semacam itu di luar Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, yang menimbulkan kekhawatiran di Barat.

Dalam wawancara di televisi negara Rusia pada Minggu malam, Lukashenko, sekutu paling setia Presiden Vladimir Putin di antara tetangga Rusia, mengatakan bahwa "secara strategis dipahami" bahwa Minsk dan Moskow memiliki kesempatan unik untuk bersatu.

Baca Juga: Serangan Udara Rusia Guncang Kyiv: Puluhan Rudal dan Drone Diluncurkan

"Tidak ada yang menentang Kazakhstan dan negara-negara lain memiliki hubungan yang sama dekatnya dengan Federasi Rusia seperti yang kami miliki," kata Lukashenko, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Jika seseorang khawatir ... (maka) sangat sederhana: bergabunglah dalam Negara Persatuan Belarusia dan Rusia. Itu saja: akan ada senjata nuklir untuk semua orang".

Ia menambahkan bahwa itu adalah pandangannya sendiri - bukan pandangan Rusia.

Baca Juga: Serangan Rusia Terhadap Kyiv: Wali Kota Klitschko Mengkhawatirkan akan Ketegangan Psikologis Masyarakat

Rusia dan Belarusia secara resmi menjadi bagian dari Negara Persatuan, sebuah serikat dan aliansi tanpa batas antara dua republik bekas Uni Soviet.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x