ZONA PRIANGAN - Daerah yang dikuasai Rusia di wilayah Kherson, Ukraina telah diberlakukan keadaan darurat setelah Bendungan Nova Kakhovka hancur dan wilayah tersebut terendam banjir. Laporan dari kantor berita resmi Rusia, TASS, sekitar 2.700 rumah terendam banjir pasca bendungan itu hancur pada Selasa dan hampir 1.300 orang dievakuasi. Tujuh orang dilaporkan hilang, kata pejabat yang didukung Moskow.
Pemusnahan bendungan Nova Kakhovka yang dikendalikan Moskow di Sungai Dnipro menyebabkan wilayah perbatasan di wilayah Kherson terendam banjir. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas keruntuhan bendungan tersebut.
Sekitar 42.000 orang berisiko terkena banjir di daerah yang dikuasai Rusia dan Ukraina sepanjang Sungai Dnipro, kata pejabat Ukraina, sementara kepala bantuan PBB memperingatkan tentang "konsekuensi serius dan luas".
Baca Juga: Teror di Sungai Dnipro: Jebolnya Bendungan Soviet Picu Banjir Besar dan Ancam Pasokan Air ke Krimea!
TASS mengutip Wali Kota Nova Kakhovka, Vladimir Leontiev, bahwa tujuh orang dilaporkan hilang. Lebih dari 900 orang dievakuasi pada hari Selasa dari kota yang dikuasai Rusia dengan populasi sekitar 45.000 orang di sebelah kiri Sungai Dnipro.
Pejabat Ukraina mengatakan sekitar 80 komunitas di seluruh wilayah Kherson berisiko terkena banjir.
Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan pada hari Rabu bahwa 1.582 rumah terendam banjir di sebelah kanan sungai dan sekitar 1.457 orang telah dievakuasi semalam.
Baca Juga: Bencana Bendungan Terbesar dalam Sejarah: Bagaimana 42.000 Orang Terancam oleh Banjir Mematikan
Sebelumnya, Prokudin mengatakan bahwa satu warga sipil tewas dan satu orang terluka akibat penembakan Rusia terhadap wilayah tersebut dan kota Kherson itu sendiri.