Krisis Bendungan Dnipro: Apa Dampaknya? Terungkap Fakta Mengejutkan!

- 7 Juni 2023, 18:25 WIB
Seorang warga lokal berdiri di samping halte transportasi umum di jalan yang tergenang air setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di Kherson, Ukraina, 6 Juni 2023.
Seorang warga lokal berdiri di samping halte transportasi umum di jalan yang tergenang air setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di Kherson, Ukraina, 6 Juni 2023. /REUTERS/Stringer

ZONA PRIANGAN - Rusaknya bendungan raksasa di Sungai Dnipro yang berada di garis depan telah memperumit rencana serangan balik Ukraina yang sangat dinantikan terhadap penyerbu Rusia dan mengancam bencana lingkungan bagi warga sipil yang tinggal di zona perang.

Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas keruntuhan bendungan Nova Kakhovka di selatan Ukraina yang menyebabkan banjir melanda kota-kota dan lahan pertanian di sekitarnya serta memaksa ratusan warga sipil mengungsi pada hari Selasa.

Dengan tingginya permukaan air yang masih terus meningkat, pejabat dan analis telah mulai menghitung biaya manusia dan lingkungan bagi salah satu negara pertanian yang paling subur di dunia ini, dengan menyebutkan bahwa pemukiman dan ribuan orang berisiko.

Baca Juga: Perdebatan Memanas: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Balik Ukraina

Keruntuhan bendungan ini terjadi ketika Ukraina siap meluncurkan serangan balik dan dapat mempersulit kemajuan pasukannya dalam serangan apa pun, demikian dikatakan para analis, meskipun Kyiv belum mengungkap arah serangannya.

"Mengingat Rusia berada dalam posisi defensif strategis dan Ukraina dalam posisi ofensif strategis, dalam jangka pendek ini menjadi keuntungan bagi Rusia, pastinya," kata Ben Barry, sesepuh di International Institute for Strategic Studies, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Ini akan membantu Rusia sampai air surut karena membuat Ukraina lebih sulit melakukan penyeberangan sungai dalam serangan," ujarnya dalam wawancara telepon.

Baca Juga: Krisis Banjir di Kherson: Siapa yang Bertanggung Jawab? Rusia atau Ukraina?

Banjir yang melanda wilayah tersebut akan mencegah penggunaan senjata berat seperti tank selama setidaknya satu bulan, kata Maciej Matysiak, pakar keamanan di Stratpoints Foundation dan mantan wakil kepala kontra-intelijen militer Polandia.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x