Seorang Musisi Ditangkap Polisi, Picu Gelombang Unjuk Rasa hingga Tewaskan Tiga Orang

- 19 November 2020, 13:41 WIB
 Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /PIXABAY

ZONA PRIANGAN - Seorang musisi yang juga calon presiden, Bobi Wine ditangkap polisi Uganda dengan tuduhan melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Penangkapan itu memicu gelombang unjuk rasa, tidak hanya di ibu kota Kampala, tapi juga di kota-kota lainnya.

Dilaporkan akibat bentrokan antara polisi dan pegunjuk rasa, tercatat tiga orang tewas dan 38 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Mangga, Bawang Putih, dan Selada Air Miliki pH Tinggi, Tingkatkan Imunitas untuk Melawan Covid-19

Polisi di ibu kota Kampala menembakkan gas air mata dan peluru untuk membubarkan pendukung Bobi Wine.

Sebelumnya pengunjuk rasa memblokir jalan dan membakar ban setelah tersiar kabar bahwa Bobi Wine telah ditangkap di Kota Luuka dan dibawa ke kantor polisi di Kota Jinja.

Irene Nakasiita, juru bicara Palang Merah Uganda, menggambarkan pemandangan "panik", sementara Evarest Kayongo, ketua Asosiasi Pedagang Kota Kampala, mengatakan itu adalah "kekacauan total" di kota.

Baca Juga: Selain Menyanyi, Bisma Karisma Lakoni Profesi Sulih Suara

“Jalanan kosong. Kami tutup bisnis karena gas air mata dan peluru. Semua pedagang cari aman,” kata Kayongo.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x