Network
ZONA PRIANGAN - “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. Al A'raf: 34)
Surat itu sudah jelas, tidak seorang pun yang bisa menolak kematian. Mau tidak mau harus siap dijemput malaikat pencabut nyawa, Izrail.
Selain itu, kita tidak tahu kapan batas ajal sudah di penghujung akhir. Maka, dari itu, mulai dari sekarang kita harus memersiapkan diri bekal untuk akhirat.
Baca Juga: Pulang Bulan Madu dengan Istri Baru, Kiwil Buka Suara Soal Gugatan Cerai, Kiwil: 'Gua Mah Terserah!'
Jangan sampai di alam kubur kita baru menyesal, karena telah banyak berbuat dosa, sementara amal saleh hanya sedikit saja dilakukan.
Sebagai gambaran di dunia ini, kita ibarat pensil, garis lurus adalah amal saleh, dan penggaris adalah aturan-aturan yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Untuk itu, manfaatkanlah pensil untuk membuat garis-garis lurus. Jangan sampai garis yang kita buat justru melanggar penggaris milik Allah SWT.
Baca Juga: Mengutamakan Kantor Terus, Pensiun Tidak Dapat Pesangon, Giliran Wafat Minta Disalatkan di Masjid
Allah SWT sang pemilik “pensil” bisa mengambil kapan saja jika Dia berkehendak. Hanya saja yang menjadi pertanyaan untuk kita hari ini, seberapa banyak garis lurus(amal saleh) yang sudah kita torehkan pada buku catatan amal perbuatan.
