ZONA PRIANGAN - Lebaran atau hari raya Idul Fitri sering menjadi patokan sejumlah orang yang biasa utang (pinjam uang).
Sering terlontar kalimat: "Nanti bayarnya setelah Lebaran ya." Kalimat itu seperti menjadi andalan untuk merayu orang yang meminjamkan uang.
Tapi sering terjadi kasus, setelah Idul Fitri lewat, janji bayar utang pun menguap. Orang yang utang pun sulit ditemui.
Baca Juga: Ketika Sahabat Melantunkan Ayat Suci Alquran, Nabi Muhammad SAW Menangis, Ini Penyebabnya
Sekalipun ditemui, orang yang utang seperti tidak berniat melunasi. Saat ditagih kadang percekcokan terjadi.
Peminjam uang tidak lagi bermulut manis layaknya di awal utang. Dia cenderung jadi galak dengan harapan membuat ciut pemberi utang.
Dampaknya, silaturahmi mereka jadi terputus. Satu orang memang berniat menghindar, seorang lagi sudah malas menagih.
Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!
Sebenarnya, memberi utang dan mengutang merupakan perbuatan yang tidak dilarang. Keduanya justru saling membantu.