ZONA PRIANGAN - Keganasan Covid-19 tidak pandang bulu, virus yang pertama kali muncul di Wuhan Cina itu, sudah banyak meminta korban dari kalangan pesantren.
Akibat serangan virus corona, tercatat ada 207 kiai dan nyai yang mengajar di pesantren akhirnya meninggal dunia.
Kematian kiai dan nyai ini menjadi kehilangan besar bagi pemerintah, karena selama ini mereka turut mencetak generasi tangguh dan bertakwa.
Pesantrean yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU) pun mendesak pemerintah agar secepatanya mmemberikan solusi.
Baca Juga: Cina Tak Gentar Hadapi AS, Laut Natuna Utara Memanas, PLA Navy Tembaki Armada Perang US Navy
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di cirebonraya.com dengan judul "INNALILLAHI....-207 Kiai-Nyai Wafat Diduga Kuat Akibat Covid-19".
Sebab, Covid-19 jika tidak secepatnya ditangani serius maka akan timbul korban baru, sementara sudah ada 110 pesantren yang keluarga besarnya tertimpa Covid-19.
"Negara harus hadir secara terpadu untuk mengatasi pandemi Covid-19,“ ujar Ketua Umum pimpinan pusat asosiasi pesantren NU atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozin.
Baca Juga: Kebangkitan Komunis Menguat, Mulai Tercium Masuk Dalam Urusan Militer