Refly Harun: Saya Bersyukur Jika PDIP Mencalonkan Puan Maharani

- 4 Maret 2022, 06:19 WIB
ahli dan pakar hukum tata negara Refly harun merasa bersyukur jika PDIP mencalonkan Puan Mharani sebagai Capres 2024.
ahli dan pakar hukum tata negara Refly harun merasa bersyukur jika PDIP mencalonkan Puan Mharani sebagai Capres 2024. /Tangkapan layar Youtube.com/ Refly Harun

ZONA PRIANGAN - PDIP mengalami surplus kader yang bisa diusung maju pilpres 2024 mendatang.

Beberapa kader yang memnuhi kriteria di PDIP, jika dikerucutkan akan tertju kepada dua kadernya yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Puan merupakan Ketua DPR sekaligus putri kandung Megawati, sementara Ganjar Pranowo merupakan Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga: Bupati Majalengka Menuding Telah Terjadi Penimbunan Minyak Goreng

Kedua nama tersebut diyakini bersaing ketat untuk mendapat restu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai capres 2024.

Melihat hal itu, ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam channel youtube pribadinya yang diunggah Kamis 3 Maret 2022 menganalisa soal siap yang menjadi Capres dari PDIP.

Menurut Refly Harun, itulah susahnya kalau partai kita atau sistem kepartaian kita itu tidak demokratis. Menjadi calon presiden dari partai politik itu seperti mimpi saja tergantung dari ketua umum partai politiknya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Megawati Bicara Sekasar itu Artinya Sudah di Ubun-ubun dan Akhirnya Menunjukkan Sikap Otentiknya

"Padahal kalau sistem kepartaian kita demokratis, semua kader boleh berlomba-lomba menjadi calon presiden Di dalam partai politik misalnya Konvensi dan hasil konvensi itulah yang menjadi katakanlah sebuah acuan untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden,"ujarnya.

Kata Refly, saya mengingatkan kembali di Amerika Serikat calon presidennya itu sebanyak 1212 orang yang mendaftar di election Federal election commission. kita jangankan mau jadi calon presiden mimpipun tak boleh, bicara tentang pencapresan pun tak boleh.

"Kalau saya sendiri merasa bahwa syukur-syukur memang PDIP mencalonkan Puan Maharani. Kenapa begitu, agar elit istana tidak bersatu dalam mengusung sosok tertentu. Jadi Saya membayangkan yang namanya oligarki politik dan bisnis ini sedang mempersiapkan putra mahkota,"kata Refly Harun.

Baca Juga: Rocky Gerung: Narasi PDIP Menolak Terkait Isu Jokowi 3 Periode Sebagai Upaya Saling Gertak

Tambah Refly menjelaskan, Rizal Ramli pernah menyebut putra mahkotanya misalnya Ganjar pranowo ada yang mengatakan Erick Thohir, tapi bisa jadi yang disiapkan Ganjar-Erick misalnya. Ganjar mewakili elektabilitas popularitas, Erick mewakili tipikal konglomeratnya yaang bisa dititipkan kepentingan-kepentingan pebisnisnya, maka itu yang akan disatukan.

"Tapi jalan harus di clear dulu, kendaraan yang bisa dipakai apa, kendaraan yang paling mudah dipakai adalah PDIP dengan 128 kursi,"jelasnya.

Refly Harun menambahkan, jadi kalau misalnya Megawati Soekarno Putri setuju dengan Ganjar Pranowo, skenario ini akan mulus. Maka Puan Maharani tidak akan menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden. Tinggal bagaimana memuluskan Jalan memenangkan paket Ganjar- Erick Thohir.

Baca Juga: Truk Pengangkut Pasir Terseret Arus Deras Sungai Cijurey

Refly mengutarakan bagaimana posisi Prabowo, bagaimana Sandiaga Uno, Bagaimana Anies Baswedan ?. "Sayaharap kalaupun nanti perjuangan 0% ini tidak jebol karena hakim-hakim MK masih dibawah pengaruh istana, kita masih berharap dengan permohonan partai Ummat yang mewakili partai politik.

"maka paling tidak setidak-tidaknya kita berharap, anda empat calon yang bisa bersaing dan berjuang dan mudah-mudahan salah satu atau dua calon adalah orang yang memang kita harapkan bisa membawa kereta bangsa ini ke arah jauh lebih baik memberantas korupsi tidak memelihara keterpecahan masyarakat dan lain sebagainya,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x