Network
ZONA PRIANGAN - Polri akhirnya menanggapi viralnya video pengakuan seorang wanita yang diduga berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) dari mantan Kadiv Propam, Irjen Polri. Ferdy Sambo.
Sementara Kepala Divisi Humas Irjen Polri Pol. Dedi Prasetyo mensinyalir tak ada pintu rahasia di rumah dinas Ferdy Sambo, seperti klaim video viral itu.
"Enggak ada (pintu rahasia) di rumah Sambo," kata Dedi.
Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Ada Dugaan Tiga Kapolda Terlibat, Timsus Polri Mendalami Penyebaran Cerita Palsu
Jendral bintang 2 itu juga menegaskan bahwa informasi yang disampaikan dalam video mengenai organ tubuh Brigjen Nofrianyah Yosua Hutabarat (Brigjen J) yang ditempatkan di pintu rahasia kediaman dinas Ferdy Sambo adalah video hoax atau berita bohong.
"Ah enggak, hoax lah itu," ujar Dedi.
Menurut Dedi, fakta mengenai kondisi tubuh dan organ dalam Brigjen J sesuai dengan apa yang disampaikan oleh ahli patologi forensik setelah dilakukan otopsi baru beberapa waktu lalu.
"Hoax lah itu, kan (penjelasan yang terkait organ) sudah disampaikan oleh dokter forensik," kata Dedi seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.
Video tersebut FYP di TikTok dengan narasi "pembantu rumah tangga Putri Sambo buka suara".
Seorang wanita bernama Susi yang mengaku sebagai asisten rumah tangga dari keluarga Ferdy Sambo mengatakan, sebelum ditembak, Brigjen J diikat oleh Ferdy Sambo.
Baca Juga: Otak Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Beberapa Oknum Polisi Dipecat Tidak Hormat
Ia juga menyebutkan bahwa di dalam pintu rahasia rumah dinas Ferdy Sambo, terdapat banyak gua yang menampung jenazah laki-laki anggota Polri.
Menurut pengakuannya, Susi mengatakan para polisi yang terbunuh itu diambil organnya dan diukir menjadi patung di dalamnya.
"Tolong dibuka pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Joshua. Ada pintu rahasia, kuncinya ada di lemari di sebelah tempat Yosua disiksa," kata Susi.
Baca Juga: Ferdy Sambo Menulis Surat Brigjen Hendra Kurniawan Tidak Merusak CCTV, Keputusan Tetap di Pengadilan
Selain itu, wanita ini juga bersaksi bahwa anak-anak Ferdy Sambo terlibat dalam pembunuhan Brigjen J.
Menurut wanita itu, anak Ferdy Sambo yang berprofesi polisi, dia mengoyak perut Letnan J. Sementara itu, putri Ferdy Sambo, seorang dokter, menurut dia, mengambil otak Brigjen J dengan sebuah kapak.***
