ZONA PRIANGAN - Petarung UFC asal Swedia, Khamzat Chimaev setelah mencekik Li Jingliang hingga pingsan, berjanji akan membunuh semua lawannya.
Bertarung di kelas welter pada laga UFC ke-267 Abu Dhabi, Khamzat Chimaev secara sadis menggunakan teknik kuncian di leher lawannya, hingga Li Jingliang kehabisan napas.
Li Jingliang langsung dibantu petugas medis, untuk memulihkan kesehatannya setelah terkulai lemas akibat cekikan Khamzat Chimaev.
Baca Juga: Melihat Darah, Membuat Petarung Glover Teixeira Raih Gelar UFC Kelas Berat Ringan di Usia 42 Tahun
Usai kemenangan itu, Khamzat Chimaev ditanya siapa lawan berikutnya yang akan dijadikan target.
Khamzat Chimaev secara gamblang mengatakan, tidak peduli siapa lawan berikutnya, yang jelas dirinya akan membunuh semua orang.
Dikutip Daily Star, setelah vakum selama 13 bulan akibat pandemi Covid-19, Khamzat Chimaev masih menunjukkan kebringasannya di oktagon.
Baca Juga: Sulit Balas Dendam Terhadap Khabib Nurmagomedov, Conor McGregor Menyerang Lewat Media Sosial
Dia hanya butuh satu menit untuk menghabisi Li Jingliang, yang sebelumnya diharapkan memberikan perlawanan keras.
Aksi Khamzat Chimaev memang terlihat kejam, setelah membanting, menjejpit di matras, terakhir mencekik Li Jingliang dalam hitungan detik.
"Saya berkata [kepada White]. Saya raja di sini, saya akan tinggal lama. Saya datang untuk semua orang. Saya bilang saya akan membunuhnya dan saya melakukannya," ujar Khamzat Chimaev.
Kemenangan Chimaev berarti dia berada di urutan finis UFC terlama bersama di belakang juara kelas berat Francis Ngannou, setelah juga mengakhiri tiga kontes sebelumnya.
Petarus Swedia kelahiran Chechnya itu mengalahkan John Phillips pada debut UFC-nya pada Juli 2020.
Kemudian memukul Rhys McKee dalam satu ronde 10 hari kemudian dan mengalahkan Gerald Meerschaert dalam 17 detik dua bulan kemudian.***