China dalam Masalah, Lonjakan Covid-19 Terjadi Saat Olimpiade Beijing Semakin Dekat

- 1 Februari 2022, 07:02 WIB
Seorang tentara berjaga Senin di luar batas sistem Loop Tertutup, yang menurut pihak berwenang digunakan untuk melawan COVID-19 di tempat Big Air Shougang. China telah menutup perbatasannya selain untuk kepentingan Olimpiade untuk mencoba menahan peningkatan terbaru dari virus corona.
Seorang tentara berjaga Senin di luar batas sistem Loop Tertutup, yang menurut pihak berwenang digunakan untuk melawan COVID-19 di tempat Big Air Shougang. China telah menutup perbatasannya selain untuk kepentingan Olimpiade untuk mencoba menahan peningkatan terbaru dari virus corona. /UPI/Paul Hanna

ZONA PRIANGAN - Dua hari sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Beijing, penyelenggara mengalami peningkatan kasus virus corona terkait dengan acara olahraga tersebut, menurut para pejabat.

Penyelenggara telah mengidentifikasi 250 kasus yang terkait dengan Olimpiade Musim Dingin, termasuk 71 kasus baru akhir pekan lalu saja.

Dua puluh delapan dari kasus tersebut melibatkan atlet atau ofisial tim. Dua puluh kasus dikonfirmasi dengan pengujian di dalam "sistem loop tertutup" Beijing yang seharusnya membatasi mereka yang terlibat dalam Olimpiade dengan masyarakat umum China.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 1 Februari 2022: Iqbal Terbunuh, Katrin Berkorban, Wasiat Irvan untuk Jessica dan Andin

Namun, ketua ahli medis Beijing 2022 Brian McCloskey mengatakan, bahwa ia mengharapkan peningkatan saat ini dengan jumlah atlet yang tiba untuk Upacara Pembukaan dan dimulainya kompetisi.

Beijing rata-rata mengalami 36 kasus baru per hari, menggandakan rata-rata tiga hari dari 25-27 Januari. Angka tersebut melampaui angka infeksi selama Olimpiade Musim Panas di Tokyo tahun lalu, tulis UPI.com, 31 Januari 2022.

China telah menutup perbatasannya di luar Olimpiade karena mencoba menahan peningkatan terbaru dari virus corona.

Baca Juga: Intelijen Rusia Temukan Rencana Amerika Serikat Gagalkan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing

Negara ini telah melonggarkan beberapa pembatasan. Mereka yang terinfeksi virus juga diharuskan dikarantina hanya selama tujuh hari, bukan 14 hari.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x