ZONA PRIANGAN - Piala Dunia Qatar 2022 resmi dibuka pada Minggu malam waktu setempat dan penguasa Qatar menyerukan kepada orang-orang dari semua ras dan orientasi untuk mengesampingkan perbedaan, ketika negara Teluk itu menghadapi kritikan atas perlakukan terhadap pekerja asing dan hak-hak LGBT.
Qatar mempertaruhkan reputasinya demi berjalannya turnamen dengan mulus dan membantah tuduhan pelecehan pekerja dan diskriminasi. Sementara FIFA berharap semua pihak untuk mengalihkan perhatiannya terhadap aksi pemain di lapangan.
Selain itu, pihak penyelenggara juga membantah tuduhan suap untuk memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Baca Juga: 7 Fakta Seputar Piala Dunia Qatar 2022, Messi Berpeluang untuk Menambah Koleksi Trofi Piala Dunia
""Orang-orang dari semua ras, kebangsaan, kepercayaan, dan orientasi akan berkumpul di sini di Qatar dan di sekitar layar di seluruh benua untuk berbagi momen-momen menarik," kata Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani kepada kerumunan di stadion berbentuk tenda, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Betapa indahnya orang dapat mengesampingkan apa yang memisahkan mereka untuk merayakan keragaman mereka dan apa yang menyatukan mereka pada saat yang sama," tambahnya.
Tamim hadir di stadion Al Bayt, diapit oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dan duduk di samping para pemimpin Arab lainnya. Acara pembukaan menampilkan unta, aktor AS Morgan Freeman, anggota boy band K-pop BTS Jungkook dan penyanyi Qatar Fahad Al-Kubaisi dan langit di sekitar stadion diterangi dengan permainan kembang api.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Kembali Bersaing, Kali Ini di atas Papan Catur
Tampak putra mahkota Saudi Arabia, presiden Mesir, Turki dan Aljazair serta Sekretaris Jenderal PBB menjadi saksi kekalahan tuan rumah 0-2 atas Ekuador, sekaligus menjadikannya sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama yang kalah di laga pembuka.