ZONA PRIANGAN - Sebut saja hukum konsekuensi yang tidak diinginkan. Ban lengan "One Love" yang dilarang FIFA di Piala Dunia Qatar 2022 tiba-tiba saja laris manis di pasaran.
Ban lengan, yang dimaksudkan untuk mengirim pesan toleransi, koneksi dan penentangan terhadap segala bentuk diskriminasi.
Telah menjadi sorotan global sejak FIFA mengancam tujuh kapten tim Eropa dengan kartu kuning jika mereka memakainya untuk mendukung lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) di Qatar, di mana homoseksualitas adalah ilegal.
Baca Juga: DBU Menepis Rumor Soal Rencana Keluar dari FIFA
Sekarang perusahaan yang membuat band di Utrecht, Belanda, mengatakan terjual habis setelah mengirimkan 10.000, sebagian besar dalam dua minggu terakhir.
"Ledakan besar sebenarnya datang dengan datangnya Piala Dunia dan pastinya pernyataan FIFA untuk tidak mengizinkan band kapten ini di lapangan", kata CEO Badge Direct BV Roland Heerkens dalam sebuah wawancara, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Permintaan untuk ban lengan, yang awalnya diluncurkan pada 2020 sebagai bagian dari kampanye inklusivitas oleh Royal Dutch Football Association (KNVB), hanya "biasa-biasa saja" hingga musim panas ini, kata Heerkens.
Desainnya menampilkan bendera pelangi berbentuk hati dengan angka 1 di tengahnya, dikelilingi oleh teks "One Love" di kedua sisinya dan kata-kata "sepak bola terhubung" dalam kursif di bawahnya.