Hasil itu sekaligus balapan terbaiknya dalam kariernya di MotoGP, hanya selisih setengah detik dari podium tiga.
Perubahan spesifikasi mesin RCV dari 2018 ke 2019 untuk musim ini berarti sekarang Nakagami memiliki mesin dengan performa mesin yang lebih baik.
Baca Juga: BNPT RI Bersama FKPT Banten Ajak Guru Edukasi Dampak Radikalisme
Di sisi lain, secara fisik juga menuntut mengubah gaya balapnya secara ekstrim.
Area inilah yang yang harus dipelajari lewat data balap Marquez, dengan bantuan timnya dan manajer teknis HRC Takeo Yokoyama, membantu memberikan jawaban.
“Akhir pekan lalu saya benar-benar tidak mengerti bagaimana cara mengelola motor Honda 2019 ini, yang menurut semua orang lebih berat dan secara fisik bukan motor yang mudah untuk membuat lap time untuk handling,” kata Takaaki Nakagami.
Baca Juga: Polisi Cium Ada Penganiayaan Sebelum Sopir Pribadi Meninggal
Takaaki Nakagami, berada di urutan kesepuluh dalam seri pembuka musim ini dan 21,6 detik di belakang pemenang Fabio Quartararo. "Ini motor yang sulit, tapi potensinya besar,” kata seperti dikutip laman Crash.
"Setelah balapan pertama, saya dan tim, juga orang-orang HRC dengan Takeo, secara mendalam memeriksa data perbedaan antara motor Marc dan milik saya dan cara saya mengendarai dibandingkan dengan Marc," tambahnya.
“Marc tahu betul bagaimana beradaptasi dengan motor 'berat' ini. Berdasarkan data saya mengerti bagaimana dia mengelola motor ini," ujarnya.