Momentum penyelenggaraan GIICOMVEC 2020 yang digelar awal Maret 2020 meraup sukses, ternyata adalah saat penting perubahan iklim usaha. Karena setelah itu, masa pandemi Covid-19 diberlakukan pemerintah Indonesia dan WHO.
Sontak semua kegiatan perniagaan seolah stuck dan beku, tak terkecuali di sektor otomotif yang berjalan terseok. Namun seiring waktu, semua belajar dari keadaan dan semua berjuang kembali untuk bangkit, termasuk KTB Fuso.
Saat ini permintaan pasar kendaraan niaga turun -49.7%, tercatat pada Januari-Oktober 2019 sebanyak 77,662 unit sedangkan pada Januari-Oktober 2020 sebanyak 39,062 unit.
Baca Juga: Permintaan Maaf Dilakukan 7 Warga Majalengka Pelaku Adzan Sambil Acungkan Golok
Mitsubishi Fuso sendiri berdasar data Gaikindo terkait, mencatat penjualan pada Januari-Oktober 2019 sebanyak 33,802 unit dengan market share 43.5% sedangkan pada Januari-Oktober 2020 sebesar 19,007 unit dengan market share 48.7%.
Bila dibandingan tahun sebelumnya secara volume turun, namun market share naik, karena penurunan Mitsubishi Fuso tidak sebesar penurunan pasar.
Sektor dengan kontribusi terbesar Mitsubishi Fuso adalah sektor logistik, namun yang menjadi pendorong terbesar terhadap peningkatan ini adalah sektor perkebunan, terutama kelapa sawit dan infrastruktur.
Baca Juga: Terkait Dugaan Korupsi di PDSMU Majalengka, Dua Bendahara Diklarifikasi
Sejak masa pandemi kondisi permintaan kendaraan niaga mengalami tantangan tersendiri, termasuk Mitsubishi Fuso. Namun tentu tantangan harus dihadapi, tak bisa dihindari untuk bangkit dan mencapai kemajuan
KTB Fuso pun bersiasat. Strategi penjualan salah satunya dijalankan dengan menggelar 45 sesi acara customer gathering secara virtual yang tersebar di seluruh Indonesia.