ZONA PRIANGAN - Model listrik dan hibrida akan mencapai 80% dari penjualan Ferrari pada tahun 2030, produsen mobil mewah itu mengatakan kepada investor pada hari Kamis, berjanji untuk memproduksi mobil "bahkan lebih unik" saat bersandar pada mitra untuk melakukan peralihan yang mahal ke mengemudi tanpa emisi.
"Semua yang kami lakukan akan selalu fokus untuk menjadi Ferrari yang khas," kata ketua John Elkann saat perusahaan meluncurkan rencana bisnis barunya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Elektrifikasi akan memungkinkan kita membuat mobil yang lebih unik lagi," tambahnya.
Baca Juga: Ferrari Akan Menarik Lebih dari 2.000 Mobil di China Karena Masalah Pengereman
Untuk memangkas biaya investasi, Ferrari akan menggunakan pemasok untuk komponen atau perangkat lunak yang tidak krusial, seperti sistem operasi, kata Chief Executive Benedetto Vigna.
Seperti pembuat mobil sport lainnya, tantangan Ferrari lebih dari sekadar berinvestasi pada model listrik untuk menghadirkan performa tinggi, baterai kendaraan listrik (EV) saat ini tidak dapat menandingi daya berkelanjutan dari mobil sport bermesin pembakaran.
Untuk dapat menonjol diantara pabrikan mobil listrik lainnya yang datang ke pasar yang semuanya dapat berakselerasi dengan cepat, boleh jadi sulit bagi pabrikan mobil asal Italia ini, yang mobilnya dibanderol mulai dari 210.000 euro atau sekitar Rp3,2 miliar.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 20 Juni 2022: Elsa Harus Rela Kehilangan Nino, Andin Mendapatkan Al Kembali
Sementara itu, Ferrari akan mengungkap kendaraan sport-utility pertamanya, yang ditenagai oleh mesin 12-silinder pada September mendatang.