Mobil-mobil itu terkadang terlihat melayang saat bergerak di atas lintasan dalam sebuah video yang diposting oleh seorang jurnalis asal China.
Otoritas transportasi pemerintah melakukan eksperimen untuk meneliti langkah-langkah keselamatan berkendara berkecepatan tinggi.
Baca Juga: Maruti Suzuki India Kekurangan Pasokan Chip sehingga Membatasi Volume Produksi
Menurut Deng Zigang, seorang profesor universitas yang bekerja pada pengembangan kendaraan, mengadopsi teknologi levitasi magnetik untuk mobil penumpang dapat menghemat energi dan jarak tempuh yang lebih jauh.
Inovasi ini menjadi solusi atas jarak tempuh yang terbatas, masalah yang selama ini dihadapi oleh industri mobil listrik. Pelanggan masih ragu, apakah mereka dapat menyelesaikan perjalanan tanpa kehabisan daya di tengah jalan.
Teknologi levitasi magnetik ini bukan barang baru bagi China. Sejak 1980-an, beberapa kereta komersial telah menggunakan teknologi levitasi magnetik atau "maglev".
Baca Juga: Shenzhen Mempercepat Impian Mobil Tanpa Pengemudi dari China
Teknologi levitasi magnetik menggunakan medan magnet listrik untuk mendorong atau menarik benda dengan kecepatan tinggi. Saat ini, kereta maglev digunakan di Korea Selatan, Cina, dan Jepang.
Pada tahun lalu, di Qingdao, provinsi Shandong, China meluncurkan kereta peluru maglev dengan kecepatan tertinggi mencapi 600 kilometer per jam.***