ZONA PRIANGAN - Toyota Motor, pabrikan mobil terbesar di dunia asal Jepang, itu dilaporkan memangkas target produksi mobil listrik (EV) untuk tahun 2026 hingga sepertiga, menyusul perlambatan permintaan. Menurut data dari firma riset pasar Rho Motion, penjualan global mobil listrik—baik yang sepenuhnya listrik maupun plug-in hybrid—hanya naik 20% pada paruh pertama 2024, lebih rendah dari yang diharapkan, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Eropa hanya mencatatkan pertumbuhan 1% pada periode yang sama. Sementara itu, penjualan mobil listrik hibrida yang dianggap lebih terjangkau, terus meningkat.
Berikut adalah beberapa pabrikan mobil yang baru-baru ini menyesuaikan ekspektasi mereka terkait mobil listrik (secara kronologis dimulai dari yang terbaru):
TOYOTA
Toyota, seperti dilaporkan oleh harian bisnis Nikkei pada 6 September, berencana memproduksi 1 juta unit mobil listrik pada tahun 2026, turun dari target awal 1,5 juta unit.
Baca Juga: Toyota Pangkas Produksi Mobil Listrik 2026, Apa Alasannya?
Toyota menegaskan bahwa tidak ada perubahan pada niatnya untuk memproduksi 1,5 juta EV per tahun pada 2026 dan 3,5 juta pada 2030. Namun, angka tersebut disebut bukan target, melainkan tolok ukur untuk para pemegang saham.
VOLVO CARS
Pada 4 September, produsen mobil asal Swedia ini membatalkan targetnya untuk beralih sepenuhnya ke mobil listrik pada 2030 dan mengumumkan masih akan menawarkan beberapa model hibrida pada saat itu.
Volvo menargetkan 90-100% penjualan mobil pada 2030 berupa EV murni atau plug-in hybrid, sementara hingga 10% lainnya adalah mild hybrid.
Baca Juga: Tarif Impor Baru Ancam Masa Depan Mobil Listrik CUPRA di Eropa, Apa Dampaknya?
VOLKSWAGEN
Volkswagen, pembuat mobil terbesar di Eropa, belum mengubah target 2030 mereka untuk menjadikan 70% dari penjualan di Eropa dan 50% di AS serta China berasal dari EV, meskipun telah berulang kali memperingatkan tentang permintaan yang melambat.