ZONA PRIANGAN – Lebih dari 700 orang, termasuk 500 pengacara, dua mantan jaksa pengadilan tinggi dan mantan kepala komisi golongan miskin negara bagian Karnataka, telah menulis sebuah surat terbuka di tengah kontroversi hijab.
Para penandatangan surat tersebut mengekspresikan keprihatinannya terhadap perintah sementara Pengadilan Tinggi Karnataka.
Menetapkan bahwa hal tersebut telah memicu kebanyakan Muslimah di negara bagian Karnataka menghadapi penghinaan dari masyarakat, seperti dilansir Indiatimes.com.
Baca Juga: Boriska Kipriyanovich, Bayi Cerdas yang Mengaku Lahir di Mars dan Tahu Alien Masih Hidup
Para mahasiswa yang beragama Hindu sering mengenakan penanda yang berbeda saat ke sekolah setiap hari, termasuk bindi, tilak, vibuthi.
"Namun, penanda tersebut tidak pernah menimbulkan reaksi yang sama terhadap mahasiswi Muslim saat ini,” kata para penandatangan.
Para penandatangan surat tersebut di antaranya pensiunan jaksa pengadilan tinggi Anjana Prakash dan Amar Saran, mantan kepala Komisi Golongan Miskin C.S. Dwarakanath.
Baca Juga: Dayaal Kaur, Anak Tiga Tahun Memiliki IQ Nyaris Menyamai Albert Einstein
Pengacara senior Vrinda Grover, Sanjay Parikh, Mihir Desai, Ashok Agarwal dan Gayatri Singh, aktivis Sudha Bharadwaj dan ratusan pengacara, mahasiswa hukum dan profesi lainnya.