Dibandingkan dengan mayoritas usia bintang yang berkisar dari satu miliar hingga 10 miliar tahun.
Fitur-fitur yang sangat mengejutkan dari kawasan “jam pasir” tersebut adalah awan berwarna biru dan oranye yang tercipta sebagai materi yang terlepas dari protostar dan bertabrakan dengan sekelilingnya.
Karena protostar ini begitu muda, NASA menganggapnya bintang kelas 0, yang merupakan tahap paling awal dari formasi bintang, dan yang satu ini masih memiliki jalan panjang sebelum melepaskan awan gelapnya dari debu dan gas dan mengembang menjadi bintang yang tumbuh secara penuh.
Dan tidak seperti bintang-bintang matang, protostar belum menghasilkan energinya dari fusi nuklir, sebuah karakteristik penting dari bintang-bintang.
Bentuknya, lebih membola, juga tidak stabil, mengambil bentuk dari gas yang kecil, panas dan gembung yang memiliki massa antara 20 dan 40 persen massa Matahari kita.
Baca Juga: Boriska Kipriyanovich, Bayi Cerdas yang Mengaku Lahir di Mars dan Tahu Alien Masih Hidup
“Sebagai protostar akan terus mengumpulkan massa, intinya berangsur-angsur memadat dan lebih mendekati fusi nuklir yang stabil,” menurut NASA.***