Menukik dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru burung, namun alap-alap memiliki tuberkel (tonjolan) kecil yang membuat tekanan udara langsung menjauh dari lubang hidungnya, memungkinkan bernapas dengan mudah.
Selaput mata ketiga yang bening pada burung ini juga melindungi mata burung ini saat menukik tajam.
Baca Juga: 5 Ribu Burung Merpati Hilang dalam Ajang Balapan, Dugaan Akibat Kondisi Atmosfer
Beberapa dekade lalu, makhluk mempesona ini hampir punah akibat ulah manusia terutama pestisida. Pada 1999, alap-alap kawah ini keluar dari daftar spesies terancam dan jumlahnya sejak itu stabil lagi.***