Studi Menunjukkan Wahana Antariksa Penabrak Asteroid 'Sukses Secara Fenomenal'

- 2 Maret 2023, 20:58 WIB
Gambar ini menggambarkan wahana antariksa DART milik NASA dan dua panel surya yang panjang di atas lokasi tumbukan dengan asteroid Dimorphos pada bulan September 2022.
Gambar ini menggambarkan wahana antariksa DART milik NASA dan dua panel surya yang panjang di atas lokasi tumbukan dengan asteroid Dimorphos pada bulan September 2022. /NASA/Johns Hopkins APL/Handout via REUTERS

Baca Juga: Misi Lucy NASA Memotret Bumi dan Matahari yang Menakjubkan saat Menuju Jupiter

"Orang-orang mungkin menganggap misi DART sebagai eksperimen yang cukup mudah yang mirip dengan bermain biliar di ruang angkasa - satu pesawat ruang angkasa yang solid menabrak satu asteroid yang solid," kata Thomas.

"Akan tetapi, asteroid jauh lebih kompleks daripada sekedar batu padat. Faktanya, sebagian besar asteroid adalah apa yang kita anggap sebagai tumpukan puing-puing".

Misi DART yang menelan dana sebesar $330 juta atau sekitar Rp5 triliun ini membutuhkan waktu tujuh tahun untuk pengembangannya.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Sebagian pada 25 Oktober Tidak Dapat Disaksikan di Indonesia

"Kami tidak tahu ada asteroid saat ini yang mengancam Bumi, tapi kami ingin bersiap-siap untuk skenario seperti itu," kata Daly.

"Ini mirip dengan menguji kantung udara mobil. Anda memastikan kantung udara berfungsi selama uji tabrakan daripada menunggu sampai terjadi kecelakaan mobil yang sebenarnya untuk mengetahui apakah kantung udara berfungsi atau tidak," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x