Teorema Pythagoras Ternyata Hasil Menjiplak dari Tablet Babilonia Kuno Berusia 1.000 Tahun

- 29 November 2023, 07:15 WIB
Tablet tanah liat Babilonia yang menggambarkan teorema Pythagoras untuk menghitung panjang diagonal sebuah persegi panjang.*
Tablet tanah liat Babilonia yang menggambarkan teorema Pythagoras untuk menghitung panjang diagonal sebuah persegi panjang.* /UNSW

ZONA PRIANGAN - Sebuah penemuan baru-baru ini mengungkapkan bahwa Teorema Pythagoras bisa menjadi kasus penjiplakan paling tua di dunia.

Pythagoras, ahli filsafat Yunani kuno yang lahir 570 SM, diakui telah menciptakan ilmu matematika yang membantu menemukan sisi yang hilang dari segitiga siku-siku.

Tetapi para ahli matematika masa kini mengungkap sebuah tablet Babilonia kuno dengan konsep tersebut yang muncul sebelum kelahiran Pythagoras lebih dari 1.000 tahun.

Baca Juga: Cek Spesifikasi Tablet Samsung Galaxy Tab A9 dan A9+ Harga Rp2 Jutaan

Bukti ini diterjemahkan dari sebuah tablet tanah liat berlabel YBC 7289, yang dibentuk antara 1800 dan 1600 SM, yang menggunakan prinsip-prinsip teorema Pythagoras untuk menghitung panjang diagonal sebuah persegi panjang.

Seperti dilansir laman Daily Mail, para pakar percaya ahli filsafat Yunani kuno tersebut telah mendengar mengenai teorema tersebut dari mulut ke mulut dan mempopulerkannya.

Sebuah legenda menggambarkan bahwa Pythagoras menemukan ‘teoremanya’ di sebuah ruangan istana. Saat ia jenuh, mempelajari lantai batu persegi dan menggambar segitiga sama kaki pada lantai tersebut.

Baca Juga: Penemuan DNA Kuno dalam Fosil Penyu Laut 6 Juta Tahun yang Lalu: Temuan Langka

Namun seorang ahli matematika Bruce Ratner, yang melakukan penelitian tersebut di Universitas Rutgers menolak legenda tersebut dan mengatakan:

“Ada bukti konkret bahwa Teorema Pythagoras ditemukan dan dibuktikan oleh para pakar matematika Babilonia 1.000 tahun sebelum Pythagoras lahir.”

Ratner menerbitkan hasil studinya dalam Journal of Targeting, Measurement and Analysis for Marketing pada 2009, tetapi hasil kerjanya ini muncul lagi ke permukaan.

Baca Juga: Laptop Lengkap dengan USB Sudah Digunakan Sejak Zaman Yunani Kuno, Arca Wanita Ini Sebagai Buktinya

Dalam studinya itu Ratnet menganalisis tablet YBC 7289 yang ditemukan di Mesopotamia bagian selatan dan disimpan di Universitas Yale.

Tablet sersebut memiliki tanda-tanda goresan, yang memperlihatkan persegi panjang dan dua diagonalnya.

Ratner memplot angka-angka yang diterjemahkan dari basis 60, sistem perhitungan yang digunakan oleh orang-orang Babilonia kuno.

Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 29 November 2023: Indra Mengganggu Pikiran Kirana, Reyna Kembali Seiring Hilangnya Acha

Basis 60, juga dikenal sebagai seksagesimal, merupakan sistem angka yang menggunakan 60 sebagai basisnya bukan basis 10 (desimal) yang biasa dipakai kita sehari-hari.

Ia menjelaskan dalam studinya bahwa ada dua faktor dalam tablet tersebut yang membuatnya ‘sangat signifikan.’

Baca Juga: Kastil Stobnica, Bangunan Abad Pertengahan di Zaman Modern yang Kontroversial

Pertama ada bukti penanda bahwa orang Babilonia tahu bagaimana menghitung akar pangkat sebuah angka dengan sangat akurat.

Pencipta yang tak diketahui tersebut juga memahami metode menghitung sederhana 4.000 tahun yang lalu: mengalikan sisi persegi dengan akar pangkat dua.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah