Ternyata Ganjar Pranowo Pengagum Berat Soekarno dan Mbah Moen, Terjun ke Dunia Politik Sebelum Reformasi

1 September 2021, 07:56 WIB
Ternyata Ganjar Pranowo Pengagum Berat Soekarno dan Mbah Moen, Terjun ke Dunia Politik Sebelum Reformasi. /Tangkapan Layar Zoom Forum Pimred PRMN/

ZONA PRIANGAN - Sepertinya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah pengagum berat dari dua tokoh perpolitikan nasional yakni Ir. Soekarno dan Kyai Haji Maimun Zubair atau lebih dikenal dengan nama Mbah Moen.

Hal ini terlihat ketika Ganjar Pranowo didaulat sebagai tamu di acara "Klarifikasi" yang dihelat oleh Forum Pimred PRMN pada Senin 30 Agustus 2021 malam.

Acara yang dihadiri secara virtual oleh ratusan pemimpin redaksi, editor dan konten kreator di bawah naungan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) ini dengan sangat jelas menyaksikan dua buah lukisan tokoh politik di Indonesia sebagai latar belakang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Teratas Menurut Hasil Survei Capres 2024, Ini Tanggapannya di 'Klarifikasi' Forum Pimred PRMN

Kita pastinya tahu kalau Ir. Soekarno adalah tokoh dari PNI (Partai Nasional Indonesia), tapi pastinya belum banyak yang tahu jika Mbah Moen itu adalah seorang politikus juga, selain statusnya sebagai ulama besar di Indonesia.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini, semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga ia wafat.

Bahkan putra dari Kyai Zubair Dahlan ini pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Borong Makanan dari PKL dan Membagikannya Kepada Orang-orang yang Membutuhkan

Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya. Ia pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Jawa Tengah selama tiga periode.

Ini membuktikan bahwa sosok Ir. Soekarno dan Mbah Moen sangat menginspirasi seorang Ganjar Pranowo dalam sepak terjangnya di dunia politik di Indonesia.

Ganjar Pranowo pun mengakui bahwa dirinya terjun ke dunia politik sejak sebelum bergulirnya masa reformasi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tak Percaya Sopir, Langsung Memanjat Truk Beras, Ternyata Isinya...

"Saya bergabung dengan partai saya bukan sejak kemarin, sejak mahasiswa ketika PDI sebelum 'Perjuangan'. Ya, lumayan lah saya ini wajah lama, sejak muda saya berpartai. Bukan orang yang ikut dalam arus menikmati reformasi. Saya sejak sebelum 27 Juli," kata Ganjar.

Jadi tidak heran jika ia sudah terbiasa menghadapi dinamika yang terjadi di masyarakat, terutama ketika penanganan pandemi corona di daerahnya dan seputar pencalonan presiden. Sejak dulu partainya menggembleng dirinya untuk memiliki nilai-nilai ideologis dan misi-misi politik.

"Jadi maksud saya, cerita ini saya sampaikan ada lho nilai-nilai ideologis, ada misi-misi politik itu ya. Ada kultur politik, ya tidak sempurna-sempurna amat ya. Ngga hebat-hebat amat, tapi dinamika semacam itu kami terima sebagai sebuah dinamika partai yang biasa saja," tambahnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler