Sempat Mendapat Penolakan di Beberapa RS, Pasien Covid-19 Melahirkan Darurat di SPBU Majalengka

- 23 November 2020, 20:35 WIB
Ilustrasi melahirkan dan melindungi bayi./Gerd Altmann/Pixabay
Ilustrasi melahirkan dan melindungi bayi./Gerd Altmann/Pixabay /

"Namun setelah diperiksa ternyata harus menjalani operasi, karena dia sebelumnya sempat juga di operasi. RS Mitra Prapatan menolak jika harus menjalani operasi karena keterbatasan peralatan medis,” kata Dedi yang mengaku bingung dengan kondisi yang dihadapinya, karena hal itu menyangkut nyawa dua orang, ibu dan bayinya.

Dia kembali menghubungi Direktur RSUD Majalengka namun tetap menolak alasan penuh, BPBD membawanya ke rumah sakit karena BPBD tidak memiliki tenaga medis.

Baca Juga: Cara Daftar Banpres BPUM, Cukup KTP Klik Link eform.bri.co.id/bpum Cek BLT UMKM Rp2,4 Juta

Setelah terus menerus mendapat penolakan, Dedi menghubungi Kepala Dinas Sosial dr Gandana Purwana karena dia adalah LO, yang segera menghubungi Kepala Bidang Pelayanan di RS Majalengka.

“Sekira Jam 22.30 WIB akhirnya berangkat menuju RSUD Majalengka dari RS Mitra Prapatan. Di perjalanan, kurang lebih pukul 23.05 WIB bayi lahir berjenis kelamin perempuan ditolong bidan Rama dan Bidan Tika di mobil Ambulance di sekitar SPBU Rajagaluh,” jelas Dedi.

Sampai di RS Majalengka baru bisa masuk setelah melewati proses yang juga cukup panjang. "Saya nekat juga datang ke RS Pemerintah bersama kepolisian, karena kalau bukan ke RS Pemerintah mau ke mana lagi pasien di bawa. Bersyukur kini keduanya selamat.” katanya.

Baca Juga: Teknisi Profesional Harley-Davidson USA, Hadir di Bandung Mengapresiasi Mekanik Lokal

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Majalengka dr Erni Harleni mengungkapkan, kini sang ibu menjalani perawatan di ruang isolasi Kenanga, sedangkan bayi di rawat di ruang isolasi Aster. “Keduanya dalam pengawasan dokter,” ungkap dr Erni.

Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, langkah penambahan kapasitas ruang isolasi wajib dilakukan untuk menampung seluruh pasien yang butuh perawatan.

”Kami tidak ingin ada pasien yang datang di tolak. Pasien covid ulah nepi ka dialung boyongkeun komo nepi ka maot di jalan mah,” ungkap Bupati.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x