Menurut Abraham Mose, terkait kendaraan listrik, saat ini Pindad tengah melakukan pengembangan Powertrain kendaraan listrik untuk angkutan massal kapasitas 100 MW, pembuatan prototype Coil Generator 8 MW 11 kV dan improvement Inverter Motor BLDC 5 kW sepeda motor listrik.
Baca Juga: 2021, Ridwan Kamil Akan Ganti Kendaraan Dinas ASN Pakai Listrik, Jabar Jadi Provinsi Pertama
"Selain itu juga Pindad sedang melakukan pengembangan Powertrain 1,5 kW sebagai penggerak roda belakang pada Becak listrik," ungkapnya.
Saat ini, lanjut Abraham Mose, Pindad sudah menghasilkan produk hasil litbang yang bekerjasama lewat pendanaan dengan Kemenristekdikti/Kemenristek/BRIN yaitu diantaranya Roket D230 - RX 1210 - RHAN 122B, Cloud Seeding Agent Tube (CoSAT 1000) - Ejectable Cloud Seeding Agent Powder (ECoSAP), peralatan bantu perhitungan penembakan mortir/Mesin Hitung Mortir (MHM), Sertifikasi Ranpur Badak Kanon 90 mm, Pindad Hydraulic Excavator 20 Ton.
Selain itu juga Pindad melakukan pengembangan sistem kontrol integrasi Kendaraan Tempur berbasis Can Bus, industrialisasi Generator Sinkron 300 KVA 1500 RPM 400V 50 HZ Marine Generator, pengembangan Central Tire Inflation System (CTIS) untuk Kendaraan Tempur roda ban, aplikasi material Polimer Termoplastik sebagai komponen Senjata Genggam, percepatan penguasaan teknologi Kendaraan Taktis Water Canon Polri, dan pengembangan komponen Track Link Medium Tank proses forging,
Baca Juga: Mobil dan Motor Listrik di Indonesia Punya Pelat Nomor Khusus, ini Wujudnya
"Serta pembuatan material feedstock Metal Injection Molding (MIM) Fe 2% Ni dalam rangka mendukung kemandirian bahan baku materialc pada komponen senjata," paparnya.
Kemudian Bambang meninjau fasilitas produksi Excavator Komatsu, Alsintan, Pertashop, Ventilator, Stungta x Pindad, Maung, berbagai Senjata serta produk-produk Divisi Inovasi.
Selain itu juga mencoba performa kendaraan dan senjata buatan Pindad sebelum mengakhiri kunjungan industrinya kali ini.***