ZONA PRIANGAN - PT Pindad ditantang Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro untuk ikut terlibat dalam program pembuatan bus listrik.
Bambang pun menyampaikan bahwa pemerintah mengharapkan Indonesia mampu memproduksi bus listrik ukuran besar maupun medium.
Saat ini BRIN sedang melakukan riset terintegrasi untuk mendukung program mobil listrik yang dikerjakan dengan lima universitas.
Baca Juga: Inilah Kendaraan Listrik Pertama di Jabar Karya Itenas Berjuluk Sergap Senyap, Bikin Bangga Gubernur
“Barangkali Pindad, dapat berkontribusi untuk pengembangan kendaraan terutama komponennya. Konsorsium lima universitas tersebut siap untuk bekerja sama, sehingga dapat menghasilkan bus listrik yang benar-benar hasil produksi Indonesia,” kata Bambang saat melakukan kunjungan industri ke PT Pindad di Kota Bandung, Selasa 8 Desember 2020.
Menristek dalam kunjungannya kali ini meninjau hasil Research and Development serta inovasi yang dilakukan Pindad terhadap produk Alutsista maupun non-Alutsista.
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan teknologi Pindad terkait produk Alutsista maupun non-Alutsista dan ingin mengetahui perkembangan hasil litbang produk Pindad hingga saat ini.
Baca Juga: Mobil Listrik Murni, Ioniq Electric dan Kona Electric, Resmi Diluncurkan, Harga Rp.600 Juta-an
“Sebelumnya saya kunjungan kesini saat menjabat Kepala Bapenas mengapresiasi perkembangan teknologi Pindad mulai dari Anoa, Tank Harimau serta kualitas senjata dan munisinya. Saat ini sebagai Menristek, saya ingin tahu sejauh apa Pindad mengembangkan hasil R&D dan inovasi dalam pengembangan produk terkait Alutsista dan non-Alutsista. salah satunya ekskavator juga Alsintan yang dibutuhkan untuk sektor pertanian. Saat pandemi, Pindad juga terlibat dalam pembuatan ventilator. Mudah-mudahan pertahanan Indonesia bisa terus didukung oleh Pindad dan Kementerian Ristek akan terus mendukung apapun yang kami bisa dalam bidang riset dan teknologi,” paparnya.
Sementara Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengapresiasi dukungan Kemenristek dan BRIN terhadap kemajuan industri pertahanan dalam negeri dan berharap untuk terus meningkatkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Menurut Abraham Mose, terkait kendaraan listrik, saat ini Pindad tengah melakukan pengembangan Powertrain kendaraan listrik untuk angkutan massal kapasitas 100 MW, pembuatan prototype Coil Generator 8 MW 11 kV dan improvement Inverter Motor BLDC 5 kW sepeda motor listrik.
Baca Juga: 2021, Ridwan Kamil Akan Ganti Kendaraan Dinas ASN Pakai Listrik, Jabar Jadi Provinsi Pertama
"Selain itu juga Pindad sedang melakukan pengembangan Powertrain 1,5 kW sebagai penggerak roda belakang pada Becak listrik," ungkapnya.
Saat ini, lanjut Abraham Mose, Pindad sudah menghasilkan produk hasil litbang yang bekerjasama lewat pendanaan dengan Kemenristekdikti/Kemenristek/BRIN yaitu diantaranya Roket D230 - RX 1210 - RHAN 122B, Cloud Seeding Agent Tube (CoSAT 1000) - Ejectable Cloud Seeding Agent Powder (ECoSAP), peralatan bantu perhitungan penembakan mortir/Mesin Hitung Mortir (MHM), Sertifikasi Ranpur Badak Kanon 90 mm, Pindad Hydraulic Excavator 20 Ton.
Selain itu juga Pindad melakukan pengembangan sistem kontrol integrasi Kendaraan Tempur berbasis Can Bus, industrialisasi Generator Sinkron 300 KVA 1500 RPM 400V 50 HZ Marine Generator, pengembangan Central Tire Inflation System (CTIS) untuk Kendaraan Tempur roda ban, aplikasi material Polimer Termoplastik sebagai komponen Senjata Genggam, percepatan penguasaan teknologi Kendaraan Taktis Water Canon Polri, dan pengembangan komponen Track Link Medium Tank proses forging,
Baca Juga: Mobil dan Motor Listrik di Indonesia Punya Pelat Nomor Khusus, ini Wujudnya
"Serta pembuatan material feedstock Metal Injection Molding (MIM) Fe 2% Ni dalam rangka mendukung kemandirian bahan baku materialc pada komponen senjata," paparnya.
Kemudian Bambang meninjau fasilitas produksi Excavator Komatsu, Alsintan, Pertashop, Ventilator, Stungta x Pindad, Maung, berbagai Senjata serta produk-produk Divisi Inovasi.
Selain itu juga mencoba performa kendaraan dan senjata buatan Pindad sebelum mengakhiri kunjungan industrinya kali ini.***