Jabar Tekan Kasus Perkawinan Usia Dini, Berisiko Tinggi Pada Kesehatan Reproduksi dan Mental Anak

- 2 Juni 2021, 23:50 WIB
Jabar Tekan Kasus Perkawinan Usia Dini, Berisiko Tinggi Pada Kesehatan Reproduksi dan Mental Anak.
Jabar Tekan Kasus Perkawinan Usia Dini, Berisiko Tinggi Pada Kesehatan Reproduksi dan Mental Anak. /Pixabay/Master Tux/

ZONA PRIANGAN - Perkawinan anak memiliki efek domino yang dapat mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, perkawinan usia dini berisiko tinggi pada kesehatan reproduksi anak dan berdampak pada kesehatan mental anak.

Kepala Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iin Indasari mengatakan, kondisi fisik anak belum siap untuk melahirkan berpotensi besar menyebabkan kematian pada ibu dan anak.

"Ketika mereka hamil dan melahirkan risiko terjadinya distorsia atau kesulitan dalam melahirkan dan risiko pendarahan mengarah pada risiko kematian," kata Iin dalam Podcast Juara.

Baca Juga: Bak Disambar Petir, Ibu 4 Anak Ini Kaget Ditagih Asuransi Rp90 Miliar untuk Kecelakaan yang Dialami Tahun 2012

Masalah perkawinan anak adalah masalah bersama yang harus diselesaikan secara kolaboratif. Pemda Provinsi Jabar melalui DP3AKB Jabar intens menekan kejadian perkawinan anak dengan menggagas Stopan Jabar (Stop Perkawinan Anak Jabar). Dengan program tersebut, edukasi dan sosialiasi terkait risiko perkawinan anak gencar dilakukan.

Perkawinan anak memiliki efek domino, baik kepada anak laki-laki maupun perempuan. Selain risiko kematian saat melahirkan, kata Iin, kondisi fisik, ekonomi dan mental yang belum siap rentan berpotensi menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Kekerasan bukan hanya bisa terjadi pada perempuan dan anak, tetapi juga pada laki-laki. Dan kekerasan juga dapat mendorong pada perceraian, kehilangan sumber pendapatan sehingga rentan terhadap perdagangan orang (human trafickking). Efek dominonya luar biasa," ucap Iin.

Baca Juga: Pakaian Berbahan Organik Menjadi Pilihan yang Cocok untuk Anak, Membuat Aman dan Nyaman Saat Dipakai

Iin menjelaskan, dalam merealisasikan program Stopan Jabar, pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak diantaranya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jabar, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat, Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Jawa Barat sampai Forum Anak Daerah (FAD).

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x