Siti Fadilah Supari: Kesalahan Pemerintah Selalu Pakai Asumsi, PPKM Ternyata Bukan Jalan Keluar yang Baik

- 9 Agustus 2021, 09:00 WIB
Boncang santai Mantan Menkes Siti fadillah Supari dengan Karni Ilyas.
Boncang santai Mantan Menkes Siti fadillah Supari dengan Karni Ilyas. /Tangkapan Layar Youtube.com/Karni Ilyas Club

ZONA PRIANGAN - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kembali berbicara tentang virus covid-19 bersama dengan Karni Ilyas di channel Youtube Karni Ilyas Club, Sabtu 7 Agustus 2021.

Mantan Menkes era Presiden SBY ini ingin mendorong Indonesia untuk mengerahkan peneliti-penelitinya untuk mendalami atau eksplorasi karakter virus Corona yang beredar di Indonesia.

Menurutnya hal ini penting, supaya jelas, Covid-19 yang beredar di Indonesia ini apakah beda atau tidak karakternya dengan yang ada di luar Indonesia.

Baca Juga: Seorang Ibu Ajukan Gugatan Hukum Mengetahui Anaknya yang Autis Diborgol Polisi, Sharron: Dia Bukan Penjahat

Menurut pengamatannya, ada beberapa langkah pemerintah yang dinilai kurang tepat dalam menangani Covid-19 selama ini.

"Sejak Maret 2020, sudah berapa kali lockdown, PSBB, PPKM Mikro, PPKM Darurat, hingga sekarang PPKM level 4. Tujuannya cuma satu hilangkan kerumanan. Kalau tujuan membatasi human contact, sudah dapat.

Sudah dapat batasi pergerakan, tapi kasus masih tinggi. Artinya PPKM ternyata bukan jalan keluar yang baik ketika terjadi ledakan," ungkapnya.

Baca Juga: Kebutuhan Vaksin di Kabupaten Majalengka masih Kurang dan Terbatas

Maka dari itu, meneliti kasus Covid-19 secara rinci penting dilakukan. Hal itu supaya ke depannya dapat mengetahui apa saja yang solusi-solusinya.

Bukan semata-mata berdasarkan asumsi ketika memutuskan maupun membuat suatu kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

"Inilah kesalahan pemerintah selalu pakai asumsi. ketika kasus di DKI turun, ditanya penyebab apa, tidak tau. Seharusnya dalam menyelesaikan masalah jangan pakai asumsi,"

Baca Juga: Pengedar Narkoba Menggunakan TikTok dan Instagram untuk Memasarkan Permen Mengandung Ganja

“Jadi tak heran kenapa outbreak itu muncul setelah vaksin capai 13 juta. Apakah vaksinasi kurang banyak, atau setelah vaksinasi ada sesuatu yang terjadi.

Ada penelitian yang menunjukkan vaksin ada side effect untuk mutasi dan keganasan virus itu sendiri,” penjelasannya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x