Network
ZONA PRIANGAN - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia periode 2019-2024 Hidayat Nur Wahid merasa prihatin atas kondisi bangsa Indonesia yang masih dirundung ancaman keamanan, baik itu di dalam negeri maupun dari luar.
Ancaman dari dalam, selain pandemi corona yang tak kunjung usai, juga dirongrong dengan masalah keamanan di Papua, di mana pemerintah belum berhasil meredam konflik yang terjadi di Bumi Cendrawasih, seperti peristiwa yang terjadi pada Senin, 14 September 2021 saat terjadi pembakaran Puskemas.
Sementara ancaman dari luar yakni dengan hilir-mudiknya kapal perang China di perairan Natuna yang membuat para nelayan dihantui ketakutan untuk melaut.
Baca Juga: Refly Harun: Staf Khusus Presiden Tidak Boleh Sembarangan dan Harus Terkontrol Omongannya
"Kita sangat prihatin;di Natuna,para Nelayan ketakutan melihat kapal2 perang China mondarmandir di perairan Indonesia. Di Papua,bahkan Puskesmas dibakar,dokter&nakes (1 meninggal)jadi korban teror&serangan KKB," tweet Hidayat Nur Wahid di akun Twitter-nya @hnurwahid pada Jumat, 17 September 2021.
Namun, apa yang dirasakan oleh politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini tidak melihat adanya perlindungan negara terhadap warganya.
"Harusnya Negara betul2 lindungi seluruh WNI&NKRI sbgmn ketentuan UUD," tambahnya.
Padahal tugas tersebut sudah jelas tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi "Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia".***
