Bupati Majalengka Minta Pabrik Gula Jatitujuh Memberikan Jaminan pendidikan dan Kesehatan Bagi Keluarga Korban

- 9 Oktober 2021, 10:35 WIB
Buapti Majalengka Karna Sobahi.
Buapti Majalengka Karna Sobahi. /Zonapriangan.com/ Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Bupati Majalengka minta Pabrik Gula Jatitujuh memberikan jaminan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga dan 5 anak yatim yang orang tuanya Bupati Majalengka minta Pabrik Gula Jatitujuh memberikan jaminan pendidikan dan kesehatan bagi keluarga dan 5 anak yatim yang orang tuanya Uyut Suhenda dan Yayan meninggal akibat penyerangan yang dilakukan oleh warga Indramayu, hingga anak-anak tersebut bisa menuntaskan seluruh pendidikannya sesuai keinginan dan kemampuannya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka Karna Sobahi pada cara rapat dengan anggota DPRRI TB Hasanudin, Forkopimda serta kepala Desa Penyanggap Pabrik Gula, membahas soal konflik lahan yang menewaskan dua warga Majalengka Uyut Suhenda (33) warga Desa Sumber Kulon dan Yayan (40) warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatiytujuh, di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Jumat 8 Oktober 2021.

Disampaikan Bupati, pendidikan anak yatim harus menjadi tanggungjawab pihak Pabrik Gula Jatitujuh, karena Uyut Suhenda (33) dan Yayan (40) ini, meninggal disaat tengah bekerja atas permintaan pihak Pabrik Gula (PT Rajawali) Jatitujuh.

Baca Juga: Febri Diansyah: Ketauan, Padahal yang Bongkar Kasus Tersebut Berawal dari Tim Penyidik Bagian dari 57 Eks KPK

“Uyut Suhenda memiliki satu anak dan anak yang tengah dikandung tujuh bulan, sedangkan Yayan memiliki lima putra, dua sudah bekerja dan tiga masih sekolah. Jati lima orang yang harus menjadi jaminan pihak Pabrik Gula.” ungkap Bupati.

Pabrik Gula guja harus menanggung biaya kelahiran istri dari Uyut Suhenda yang usia kandungannya sudah tujuh bulan.

Saat ini para keluarga yang ditinggalkan harus mendapat jaminan kesehatan pula dari pihak manajemen PG. Jika perlu anak-anak yatim ini bisa dipekerjakan di Pabrik Gula sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya.

Baca Juga: Vaksin Corona Moderna Memiliki Efek Samping Miokarditis, Begini Kata Dokter Samuel Pola Karta Sembiring

Hal ini menurut Bupati harus segera ditindaklanjuti dengan perjanjian yang mengikat antara pihak keluarga dengan PT Rajawali, agar memiliki kekuatan hukum. Menjaga kemungkinan adanya pihak yang mengingkari perjanjian atau beda kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan PT Rajawali tersebut.

Sementara itu Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh Carsidik mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya menemui pihak manajemen PG Jatitujuh untuk membicarakan persoalan tersebut namun baru sebatas lisan belum ditindaklanjuti dengan perjanjian yang bersifat mengikat, mengingat suasana yang belum memungkinkan.

“Itu sudah dibicarakan secara lisan sehari setelah kejadian, kami  telah memohon agar PG menjami biaya pendidikan, kesehatan, serta biaya pemulasaraan jemazah bagi keluarga korban,” ungkap Carsidik.

Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Sumber Kulon Ki Bagus Wardilah yang juga sudah membicarakan persoalan tersebut dengan pihak PG Jatitujuh dan perusahaan telah menyanggupinya.  Bahkan dibicarakan pula soal jaminan sosial bagi keluarga korban.

“Kami telah memohon adanya biaya pendidikan, biaya kelahiran anak langsung dengan Pak GM dan SDM Pabrik Gula sehari setelah kejadian. Malah kami membicarakan soal kemungkinan istri dari Uyut Suhenda bisa bekerja di perusahaan tersebut, sehingga nanti paska melahirkan dan anaknya sudah bisa ditinggal istri Suhenda bisa bekerja di sana. Menyangkut pekerjaan katanya bisa menyesuaikan dengan kemampuan istri dari Uyut Syhenda, apa yang bisa dia kerjakan, nanti pihak SDM yang akan menilai dan mengarahkannya,” ungkap Ki bagus Wardilah.

Carsidik dan Ki Bagus Wardilah mengatakan ikatan perjanjian antara keluarga dengan Pabrik Gula Jatitjuh menyangkut persoalan tersebut akan dilakukan bersama-sama dan diharapkan dilakukan sesegera mungkin, setidaknya  setelah peringatan ke tujuh hari dari almarhum agar keluarga bisa lebih lega.

“Mudah-mudahan bisa secepatnya dilakukan. kalau sekarang-sekarang ini kami paham karena suasana juga belum memungkinkan.” ungkap Kuwu.(Rachmat Iskandar***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x