Network
ZONA PRIANGAN - Staf Khusus menteri keuangan Yustinus Prastowo ramai dikritik usai mengunggah video lama Sri Mulyani saat mewawancari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu hadir di KTT G20 di Osaka, Jepang, Juni 2019 lalu.
Melalui unggahannya di Twitter, Prastowo menyebut video itu laporan langsung dari Roma.
"Semangat pagi. Reporter spesial Menteri Keuangan Sri Mulyani mewawancarai Presiden @jokowi yang menjadi tokoh sentral KTT G20 karena Indonesia memegang keketuaan G20, menggantikan Italy. Laporan langsung dari Roma!," kata Prastowo.
Baca Juga: Refly Harun: JK Aktif Upayakan Anies Baswedan Menjadi Capres dan Mencarikan Partai Politik Beserta Cawapres
Dalam channel Youtube pribadinya Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari unggahan video hoax terkait wawancara Presiden Jokowi oleh Sri Mulyani di sela-sela KTT G20 dianggap sebuah bentuk kekonyolan.
Menurut Rocky KTT G20 biasa-biasa saja, apalagi tak berpengaruh terhadap perekonomian, ibaratnya seperti acara arisan saja.
"Prastowo atau pun pejabat-pejabat di Indonesia selalu ingin cepat-cepat memamerkan berita baik, padahal berita buruk,"tambah Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung: Kasus Covid 19 Menurun, Tapi Stok PCR Itu Disiapkan Sampai 2024 dan Keuntungan di Depan Mata
"Pejabat kita kan selalu ingin cepat-cepat memamerkan berita baik, memamerkan sukses, padahal sebetulnya itu sukses palsu, berita buruk itu dibikin berita baik," katanya.
"Keadaan saat ini, orang yang kehilangan kepercayaan diri dia akan cari barang-barang yang bagus aja yang bisa dipamerin, padahal itu barang palsu. Itu yang disebut menyebar hoax," ujar Rocky Gerung.***
