Ekonom Anthony Budiawan: Pemerintah Indonesia Tarik Utang 500 Triliun, Tapi Tidak Digunakan

- 7 November 2021, 21:01 WIB
Ekonom Anthony Budiawan memaparkan pemerintah Indonesia menarik utang sebesar 500 Triliun tetapi tidak digunakan.
Ekonom Anthony Budiawan memaparkan pemerintah Indonesia menarik utang sebesar 500 Triliun tetapi tidak digunakan. /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Ekonom Anthony Budiawan saat berbincang santai bersama pakar hukum dan ahli Tata Negara Refly Harun mengatakan Pemerintah Indonesia sudah menarik utang Rp 550,6 triliun sepanjang tahun 2021.

"kita sudah tarik hutang tapi kita tidak belanjakan. Misalnya itu yang dinamakannya adalah sisa lebih pembiayaan anggaran. Jadi disini ada kurang lebih 500 triliun, kita sudah tarik utang tapi masih ada di kas dan belum dipakai,"ujar Anthony Budiawan.

Refly memaparkan kalau itu sama dengan penyertaan modal negara (PMN) di dalam proyek BUMN, karena mereka memiliki project, mereka tidak perlu uang di depan. "Tapi karena uang itu sudah di gelontorkan ya akhirnya diupayakan tapi tidak diperlukan. atau Tarik uang di pasar uang, dia sudah tarik uang, tapi uang itu belum diperlukan untuk pembiayaannya,"ujarnya.

Baca Juga: Refly Harun: Pemerintah Harus Tegas, Jangan Keluarga Cendana Saja dan Kita Tunggu 45 Nama Lainnya

Anthony Budiawan menanggapi pertanyaan Refly, menurutnya ini sudah bertahun-tahun, memang di sini ada suatu pola, yang saya khawatirkan adalah memang kesengajaan, bahwa tarik utang tapi tidak dipakai.

Refly bertanya kembali, untuk apa cost of Fund ?.

"kalau saya melihat untuk cadangan devisa, seperti untuk memperkuat Rupiah. Ini besarnya 500 triliun bayangkan aja berapa kita punya bunga yang harus dibayarkan hanya untuk itu saja,"jelas Anthony.

Baca Juga: Jubir Luhut: Dibalik Laporan ke KPK, Kita Tahu Ini Semua Didasari Latar Belakang Politis Kepentingan Kelompok

Anthony menambahkan saya berapa kali minta sama DPR, kenapa itu boleh dan berpotensi juga sudah melanggar undang-undang keuangan negara, karena keuangan negara itu adalah berapa yang defisit berapa yang dibudgetkan itu yang diambilnya.

"kalau selisih lebih sedikit Nggak papa tetapi tahun depan harus digunakan ya itulah prinsipnya sebetulnya,"ujarnya.

Anthony Budiawan membeberkan yang kedua adalah tadi dikatakan PMN itu modal yang diberikan juga dari hutang negara. Itu pun sebenarnya tidak masuk APBN. Jadi utang itu terpisah sendiri tidak dalam APBN.

Baca Juga: Taliban Memerintahkan Pengemudi Taksi untuk Tidak Mengangkut Orang Bersenjata Lainnya

"Inilah sebetulnya undang-undang ya kebetulan salah paham sekali di situ. Kalau kita lihat undang-undang keuangan negara itu juga sebetulnya tidak boleh, semua pengeluaran harus masuk APBN,"ujar Anthony Budiawan dalam channel Youtube Refly Harun, Minggu 7 November 2021.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x