Refly Harun: Golkar Membutuhkan Orang Dengan Elektabilitas Tinggi dan Siap Tampung Ganjar Pranowo

- 14 November 2021, 20:02 WIB
Pakar Hukum tata negara Refly Harun menanggapi sinyal yang serius dari Partai Golkar yang membutuhkan orang dengan elektabilitas tinggi untuk diajak dan siap menampung Ganjar Pranowo Jika dibuang PDIP.
Pakar Hukum tata negara Refly Harun menanggapi sinyal yang serius dari Partai Golkar yang membutuhkan orang dengan elektabilitas tinggi untuk diajak dan siap menampung Ganjar Pranowo Jika dibuang PDIP. /Tangkapan Layar Youtube.com/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Beberapa waktu lalu ada berita yang mengabarkan jika PDIP tidak menjadikan Ganjar Pranowo sebagai capres. Maka  Partai Golkar mengaku siap menampung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Airlangga Hartarto.

Terkait berita tersebut Ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun menganalisis justru dalam konteks ini tidak mungkin yang bicara adalah Airlangga Hartarto. Karena kalau Airlangga yang berbicara sementara dia punya kepentingan untuk menjadi calon, tidak elok jadinya.

Kata Refly, Jadi kalau menurut saya ini sinyal yang serius. Memang Partai Golkar membutuhkan orang dengan elektabilitas tinggi untuk diajak. Sementara ini yang bisa diajak, justru Golkar itu yang paling fleksibel menarik mereka dengan elektabilitas tertinggi.

Baca Juga: Refly Harun: Selain Formula E, Anies Baswedan Diincar DP Nol Persen Padahal Peristiwa Pidananya Tidak Ada

"jadi Prabowo-Airlangga Hartarto masih mungkin, tapi Airlangga-Prabowo nggak mungkin, Airlangga-Anies Baswedan masih mungkin, Anies Baswedan-Airlangga Masih Mungkin, Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo masih mungkin, dan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto masih mungkin juga,"ujar Refly, dalam channel Youtube pribadinya yang diunggah Minggu 14 Novemebr 2021.

Refly menambahkan, jadi itulah kemewahan Golkar karena bukan partai ideologis sehingga kanan kiri oke, bisa melampaui ke kanan bisa melambaikan ke kiri, kira-kira begitu.

Menurut pakar Hukum Tata Negara ini, sementara untuk posisi presiden dan wakil presiden Arilangga sepertinya dan memang ia rasanya tidak apa-apa memasang harga mati bahwa dia harus menjadi calon Presiden. "Cuma kalau hari ini posisinya tentu akan bicara tentang posisi calon presiden, karena Puan Maharani pun begitu juga, Prabowo begitu juga, kemudian Cak Imin begitu juga,"ujarnya.

Baca Juga: Refly Harun: Ganjar Pranowo Didukung Taipan Mungkin Hanya Isu, Percukongan Sudah Menjadi Rahasia Umum

Refly memaparkan tapi nanti ketika pencalonan tentu mereka akan lebih realistis. Bagi mereka orang-orang yang non partai yang tidak terpakai dengan di partainya tapi dengan elektabilitas tinggi itu tentu akan sangat menguntungkan Partai Golkar, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.

"kalau Prabowo Subianto barangkali sedikit tidak menguntungkan karena dia sudah Gerindra dan Gerindra adalah adalah saingan Golkar untuk memperebutkan posisi dua besar minimal,"katanya.

Baca Juga: Refly Harun: Bukan Soal Luhut Kasih Uang dan Tidak Ambil Keuntungannya, Ini Masalah Etika Berpemerintahan

Menurutnya, kalau Anies Baswedan tidak ada partai politik, kalo Ganjar Pranowo dibuang oleh PDIP maka dia menjadi sosok non-parpol juga. Jadi ini bukan omongan yang main-main ya bukan omongan bikin berisik dan membuat ramai pasar politik, tetapi ini adalah perhitungan perhitungan yang memang dimulai oleh Golkar dan sebenarnya Golkar dirayu juga oleh Nasdem.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x