Refly Harun: Hubungan Bisnis dan Politik Kaesang Pangarep dan Erick Thohir Langkah Mulus Untuk Melakukan Lobi

- 16 November 2021, 18:35 WIB
Ahli dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep mempunyai hubungan bisnis dan politik dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Ahli dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep mempunyai hubungan bisnis dan politik dengan Menteri BUMN Erick Thohir. /Tangkapan layar Youtube/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh wartawan senior Agustinus Edy Kristianto, dalam artikelnya mengatakan Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep mempunyai hubungan bisnis dan politik dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurutnya Kaesang adalah Direktur Utama sekaligus pemegang 2.000 lembar saham. Sedangkan Erick Thohir memegang 1.000 lembar. Anak Erick Thohir Mahendra Agakhan, menjadi Komisaris. (Akta Perubahan Terakhir No. 10 tanggal 20 Maret 2021). Dengan kondisi seperti ini, kata Agustinus wajar jika merasa hidup dalam sebuah kerajaan yang seolah-olah republik.

Kata Agsutinus kita akan tak henti-hentinya menertawakan jargon anti-KKN Presiden Jokowi setelah mengetahui keluarga dan kroninya pun berbisnis yang berpotensi melanggar hukum.

Baca Juga: Refly Harun: Diduga Langgar UU, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Seharusnya Diberhentikan Selama 3 bulan

Terkait hal itu ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam channel Youtube pribadinya mengatakan dalam konteks ini banyak sekali jabatan atau pejabat pejabat publik yang tidak peduli dan tidak perhatian dengan hal-hal kecil seperti ini seperti misalnya dalam jabatan publik menggandeng anak presiden.

"ini yang sebenarnya menjadi persoalan. Banyak hal yang kadang-kadang ketika orang mengkritik misalnya katakanlah menteri BUMN Erick Thohir lalu saya baru baca tuh ada dari pengamat dari UI mengatakan kok ada serangan ke Erick Thohir padahalkan sebelumnya tidak ada. ya jelas lah karena sekarang dia menteri BUMN yang posisi yang sangat powerfull dalam pemerintahan presiden Jokowi yang mengendalikan ratusan BUMN dengan aset ribuan triliun. jadi tidak heran kemudian sorotan banyak ke dia,"ujarnya.

Kemudian Refly Harun mengatakan ada bisnis di Persis Solo dengan Kaesang Pangarep misalnya, orang bertanya kok mau-maunya seorang Erick Thohir menanam di Persis Solo, dan jangan lupa ini lagi lagi perusahaan itu mencari untung, lalu keuntungannya dari mana ? "maka terpadu dua kekuatan satu anak presiden yang kedua Menteri BUMN, kira-kira kalau misalnya untuk pertandingan menggandeng iklan mudah atau engga, ini ada potensi untuk Conflict of Interest,"ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Setiap Hari Memang Rakyat Mengucapkan Pemerintahan Gagal, KAMI Tidak Memiliki Kepentingan

Kata Refly, persoalannya adalah membiarkan saja tidak boleh apalagi terlibat secara aktif artinya dan kalau kita punya moral politik yang paling tinggi adalah mencegah bau-bau keterlibatan itu baik diri maupun keluarga. Baunya saja juga tidak boleh juga, yang paling kuat adalah mencegah kemudian berupaya tidak aktif dan bau-baunya pun menolak,"ujarnya.

Refly memamparkan, kalau kita  bicara the Conflict of Interest misalnya sekarang ini melihat fenomena sepak terjang putra-putri Presiden Jokowi dalam pemerintahan periode kedua ini terutama yang sudah mulai berbisnis dan merambah pada bisnis level nasional, maka kita hanya mengingatkan. Seperti awal keruntuhan Presiden Soeharto ketika Putra Putrinya mulai berbisnis, karena rentang kekuasaannya panjang tidak anaknya saja kemudian cucunya juga ikut berbisnis.  

Pertanyaannya adalah apakah boleh anak presiden berbisnis ? menurut Refly enggak ada salahnya, tapi yang jelas kalau yang berbisnis itu anak presiden pastilah potensi untuk Conflict of Interest sangat tinggi. Karena itu perlu ada yang namanya semacam betul-betul aturan etika yang sangat ketat tidak melibatkan misalnya anak presiden dalam belitan belitan bisnis yang dilakukan oleh para pebisnis.

Baca Juga: Erick Thohir: Saya Yakin Kebenaran Akan Terbukti dan Jangan-jangan Nanti Terbukti Kebalik

Refly Harun memberikan contoh seperti Rans Entertainment menjadi Kaesang sebagai komisaris atau Erick Thohir menggandeng Kaesang di Persis Solo atau digandeng kita tidak tahu.

Perkara Good Governance adalah soal yang tinggi peradabannya, sekarang ini soal soal etika adalah soal perasaan ukuran rasa malu rasa tidak enak dan lain sebagainya.

Menurutnya jadi selain etika juga soal KKN ini ada di undang-undang nomor 28 tentang tahun 1999 tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN.

Baca Juga: Refly Harun: Golkar Membutuhkan Orang Dengan Elektabilitas Tinggi dan Siap Tampung Ganjar Pranowo

"Hal-hal seperti inilah yang harus diperhatikan oleh pejabat-pejabat publik dan oleh putra-putri presiden. Tapi kalau misalnya jawabannya Wah itu karena sakit hati, kita biarkan bahwa negara ini suatu saat akan menemukan jawabannya. Bagaimana pola-pola bisnis seperti itu tidak sehat bagi demokrasi dan bagi iklim bisnis itu sendiri,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x