ZONA PRIANGAN - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, ekonomi hijau atau green economy merupakan salah satu dari tujuh peluang ekonomi pascapandemi Covid-19 di Jabar hasil studi konsultan manajemen internasional Oliver Wyman.
Oleh karena itu, Setiawan mengatakan bahwa biodiversity atau keanekaragaman hayati yang terdiri dari puspa dan satwa harus terus dijaga. Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi kunci dalam pelaksanaan pembangunan di segala sektor.
"Pembangunan sektor apapun juga harus memperhatikan sustainability-nya, keberlanjutannya, dan itu merupakan basis untuk Jawa Barat," kata Setiawan dalam Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) di Gedung Sate, Kota Bandung, belum lama ini.
"Biodiversity sebagai aset. Itu sangat luar biasa dan Jabar di antaranya yang dimaksud dengan itu, karena Jabar provinsi yang lengkap, ada gunung, hutan tropis, ada pantai, termasuk geopark ada, kalau kita bicara energi yang sustainable, kita punya geothermal, dan lain sebagainya," tambahnya.
Setiawan juga mengingatkan agar biodiversity, sebagai potensi dan kekayaan alam Jabar, mesti dirawat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai keanekaragaman hayati di Jabar terkikis.
Menurutnya, kolaborasi menjadi faktor penting untuk menjaga keanekaragaman puspa dan satwa di Jabar.
Setiawan juga mengajak seluruh pihak untuk mencintai puspa dan satwa. Maka dari itu ada program Taman Kehati atau Taman Keanekaragaman Hayati. Program tersebut bertujuan memulihkan kembali keanekaragaman hayati.