ZONA PRIANGAN - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa material lontaran seukuran abu dari Gunung Semeru di Jawa Timur dapat tersebar lebih jauh tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Sebagaimana dikutip Antara pada Minggu 5 Desember 2021, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru menghadirkan potensi bahaya lain, yakni lontaran batuan pijar di sekitar puncak serta awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Pada 4 Desember 2021 pukul 14.50 WIB teramati ada awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer dari puncak Gunung Semeru atau dua kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan).
Baca Juga: 62 Penambang Pasir Tertimbun Material Panas Gunung Semeru, Kondisinya Sangat Mengerikan
"Tetapi hingga saat ini sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.
Hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava,"ujar keterangan PVMBG yang dilansir Antara.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember 2021, merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder) dan hasil analisis data kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.***