Petani Majalengka Tercekik Pinjman Ijon, Tak Punya Modal Biaya Garap Musim Tanam Rendeng

- 6 Desember 2021, 22:06 WIB
Seorang petani menggunakan traktor untuk menggarap sawah di musim tanam rendeng.*
Seorang petani menggunakan traktor untuk menggarap sawah di musim tanam rendeng.* /Rachmat iskandar ZP/

"Ada juga yang beralasan kalau dibayar hasil panen rendeng kualitas gabah rendah karena biasa terkena banjir,” ungkap Iwan petani di Jatitujuh.

Menurut dia, para petani kini telah kehabisan gabah karena telah dijual pada saat musim kemarau.

Baca Juga: Misteri Sungai Leprak yang Airnya Tiba-tiba Keruh dan Penggali Pasir yang Terjebak Letusan Gunung Semeru

Sehingga ketika musim tanam petani sudah tidak memiliki gabah untuk dijual dan dijadikan modal garap.

Menurut Aef petani lainnya, bagi pemodal saat ini adalah waktunya menyebar uang kepada petani yang kesulitan uang untuk biaya garap, untuk ditarik pada saat panen nanti.

Banyak petani yang kelimpungan hingga tidak mempedulikan kerugian yang akan dideritanya.

Baca Juga: 62 Penambang Pasir Tertimbun Material Panas Gunung Semeru, Kondisinya Sangat Mengerikan

“Sekarang tidak ada modal untuk tanam, daripada tidak tanam pertimbangannya mending ngijon yang dibayar nanti panen, tidak peduli gabahnya dihargai murah. Sekarang ada yang minta uang untuk 4 kw gabah, ada yang 2 kw,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengatakan, pemerintah berupaya memberikan bantuan bagi petani berupa mesin traktor agar tidak melakukan sewa dengan harga mahal.

Mesin traktor disimpan di kelompok tani guna memudahkan para petani saat membutuhkan, pengelolaanya dissesuaikan dengan kesepakatan kelompok.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x