Harga Telur Ayam Terus Naik, Inilah Penyebabnya

- 29 Desember 2021, 13:22 WIB
Harga telur ayam terus melambung tinggi
Harga telur ayam terus melambung tinggi /zonapriangan.com/Rachmat iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Harga telur ayam di pasar tradisional di Majalengka terus meroket hingga mecapai  Rp 32.000-33.000 per kg. Kenaikan telah berlangsung sejak lima hari yang lalu tepatnya menjelang perayaan natal .

Harga sebesar itu menurut para pedagang baru pertama kali terjadi setelah beberapa tahun terakhir karena harga paling tinggi biasanya hanya mencapai Rp 27.000 per kg. Itupun terjadi bila harga pakan naik dan banyaknya peremajaan ayam petelur di Majalengka serta pasokan dari Semarang yang kurang.

“Sekarang dari distributornya saja sudah mahal mencapai Rp 28.500 per kg malah ada yang Rp 29.000 per kg,” ungkap Siti pedagang telur ayam.

Baca Juga: Rocky Gerung: Pertanyaan Rizal Ramli Terkait Kaesang Pangarep Membeli Saham Rp92,2 miliar Sangat Wajar

Peternak ayam petelur Eman Sulaeman asal Kadipaten mengatakan mahalnya harga telur karena dipicu oleh kenaikan harga pakan yang tinggi dan setiap bulan mengalami kenaikan terlebih sejak bulan Agustus lalu demikian juga dengan harga vitamin yang naik satu kali lipat.

Harga pakan yang semula hanya Rp 5.200 per kg kini telah mencapai Rp 7.200 per kg atau naik sebesar Rp 2.000 per kg. Kondisi ini sangat memukul para peternak ayam terlebih disaat harga telur yang beberapa bulan lalu sempat anjlok  diangka Rp 17.000 per kg.

Harga vitamin juga mengalami kenaikan yang cukup tajam, yang semula harga vitamin sebanyak 100 gram hanya dijual Rp 20.000 kini naik menjadi Rp 40.000.

Baca Juga: Refly Harun: Skenario Tahun 2024, Megawati akan Dipaksa untuk Mencalonkan Ganjar Pranowo

“Kalau sekarang menjual telur diharga Rp 20.000 per kg dengan harga pakan Rp 7.200 per kg maka peternak akan menderita kerugian yang sangat besar. Apalagi jika dibawah harga tersebut, bisa membunuh peteranak, wajar jika peternak bangkrut, terlebih bagi peternak besar, karena semakin banyak jumlah ayam maka akan semakin besar pula kerugian yang dideritanya,” kata Eman.

Makanya kini harga jual telur dari tingkat peternak telah mencapai Rp 28.000 hingga Rp 29.000 per kg. Harga tersebut masih dibawah harga nasional yang telah mencapai Rp 29.500 per kg.

Hal senada disampaikan M Iqbal yang memiliki ribuan ayam petelur. Harga pakan menurutnya sangat mempengaruhi harga jual telur kepada distributor hingga ke tingkat konsumen.

Baca Juga: Refly Harun: Mahfud MD Tidak Bisa Membuktikan Kekerasan yang Membuat FPI Harus Dibubarkan

“Sekarang ini konsentrat telor dan nutrisi naik, vitamin juga naik sementara cuaca juga kurang mendukung. Peternak juga harus menjaga agar tingkat kematian ayam rendah disaat cuara seperti sekarang,” ungkap Iqbal.

Menurut mereka yang bisa menurunkan harga telur adalah harga pakan dan vitamin yang rendah. Namun itupun jika harga pakan rendah maka bahan baku pakan juga harus rendah, sementara petani ingin harga dedak dan harga jagung giling naik agar mereka bisa untung.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x