Network
ZONA PRIANGAN - Sejumlah tenaga honorer resah dan gelisah terkait pernyataan yang disampaikan Menpan RB Tjahyo Kumolo yang menyebutkan pemerintah akan menghapus tenaga honorer di pemerintahan.
Kondisi ini akan mengancam keberlangsungan dan kiprah kerja para tenaga honor yang sudah mengabdi belasan tahun. Seperti disampaikan salah seorang tenaga honorer yang sudah bekerja selama 9 tahun, yang hingga kini belum di angkat.
"Kalau tidak akan ada honorer sebaiknya tenaga honorer yang sudah ada segera diangkat, yang kemarin tidak masuk pada kategori dua ataupun P3K yang kemarin dilakukan testing", ungkap salah seorang tenaga honor.
Baca Juga: Akhirnya Pohon Jati Pereket di Kertajati Dicabut, Ditonton Warga yang Takjub Karena Jati Tak Berakar
Kepala BKPSDM Kabupaten Majalengka, Maman Faturohman menyebutkan di Majalengka tidak ada tenaga honorer karena sudah lama berganti status Pegawai Harian Lepas (PHL) jumlahnya cukup banyak terutama di Dinas Kebersihan dan Lingkungan hidup serta Dinas PUTR.
"Mereka ini pekerja kontrak yang diperpanjang satu tahun sekali, kalau tidak dibutuhkan lagi, mereka tidak akan diperpanjang. Namun demikian selama ini mereka masih terus memperpanjang masa kontrak karena masih dibutuhkan. Hal itu karena Pemda Majalengka masih kekurangan banyak pegawai," kata Maman.
Di sejumlah OPD lainnya pun masih banyak tenaga kontrak yang dipekerjakan sebagai tenaga administrasi.
"Selama ini banyak pegawai yang menjalani masa pensiun sementara pengangkatan tidak ada. Kalaupun ada quotanya selalu terbatas, tidak sesuai dengan jumlah kebutuhan yang ada, apalagi beberapa tahun lalu sempat terjadi moratorium, sementara yang pensiun banyak, sekarang ini tenaga staf terus berkurang," imbuh Maman.
