Refly Harun: Pernyataan Adian Napitupulu 'Kenapa Jokowi yang Didemo' Sekedar Bermain Retorika

- 9 April 2022, 06:43 WIB
Ahli dan pakar huku tata negara Refly Harun mengomentari pernyataan politikus PDIP Adian Napitupulu hanyalah sekedar Retorika.
Ahli dan pakar huku tata negara Refly Harun mengomentari pernyataan politikus PDIP Adian Napitupulu hanyalah sekedar Retorika. /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun

ZONA PRIANGAN - Politikus PDIP Adian Napitupulu merasan heran dengan didemonya Presiden Jokowi akibat melontarkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

Menurutnya yang bicara perpanjangan masa jabatan presiden bukanlah Jokowi, tapi ada tiga menteri. "Lalu kenapa yang didemo Jokowi, bukan para menteri itu?"ujarnya.

Ahli dan pakar Hukum tata Negara Refly Harun dalam channel youtubenya yang diunggah Sabtu 9 April 2022 mengatakan, pernyataan Adian Napitupulu ini menarik. Kenapa saya bilang hal yang menarik, Adian Napitupulu merasa heran yang ngomong tentang perpanjangan jabatan tiga menteri kenapa Jokowi yang di demo.  

Baca Juga: Refly Harun: Berharap Angelina Sondakh Tak Menyampaikan Fitnah Soal Kasus Hambalang

Menurut Refly, Adian Napitupulu ini pura-pura tidak tahu atau sekedar bermain retorika. Kalau bermain retorika kita coba bahas retorikanya kenapa Jokowi yang di demo. "Logikanya sederhana kalau presiden tidak menunjukkan gelagat apapun, nggak mungkin 3 menteri itu berani untuk berbicara mengenai perpanjangan masa jabatan,"ujarnya.

Refly menambahkan karena  pemimpinnya sepertinya main dua kaki. Bermain di wilayah abu-abu dan mau testing the water. Orang paham menteri yang ngomong itu hanyalah perpanjangan tangan dari pertemuan keinginan dari Menteri menteri dan Presiden Jokowi sendiri, karena perpanjangan masa jabatan itu menguntungkan banyak pihak.

"Konstitusi itu mengatur dual hal masa jabatan yang 5 tahun atau masa jabatan yang dikorting gara-gara presiden berhenti atau diberhentikan,"ujar Refly Harun.

Baca Juga: Rocky Gerung: Presiden Jokowi Bingung, Antara Memilih Luhut Binsar Pandjaitan atau Ahok

Yang ngomong memang menteri, tapi dari awal presiden Jokowi tidak menunjukkan sebuah gesture kekuasaan atau pernyataan bahwa dia tidak ingin periode ketiga. Seharusnya menurut Refly presiden Jokowi  mengatakan berhentilah bicara tiga periode karena saya tidak ingin 3 periode. Saya ingin patuh pada konstitusi.

Tapi masalahnya adalah presiden Jokowi nggak jelas antara dia menolak atau tidak, bahkan pernyataan yang terakhir, berhentilah tentang penundaan dan perpanjangan itu.

Kalau dia mau betul-betul menjernihkan situasi soal penundaan perpanjangan cukup mengatakan stop bicara tentang tiga periode karena saya tidak berniat untuk mencalonkan diri periode ketiga.

Baca Juga: Refly Harun: BLT Adalah Program SBY yang Dianggap Merendahkan Rakyat, Kini Dipakai Presiden Jokowi

"Saya menginginkan mudah-mudahan mahasiswa juga paham kalau hanya menolak penundaan pemilu kembali ke titik nol yaitu Pilpres diadakan 2024 dengan presidensial threshold yang tidak demokratis. Isu presidensial itu menjadi isu yang tidak didukung oleh aliansi mahasiswa atau BEM,"ujarnya.

Padahal menurut saya penundaan Pemilu itu jauh lebih strategis. Tapi Refly Harun tidak yakin pemerintah mau dan bisa melakukannya.

"Tapi kalau presidensial threshold pemerintah bisa mempertahankannya. Sekarang ini mereka sedang mempraktikan itu dan gesture kekuasaan bisa jadi kemudian membuat MK tidak berani mengubahnya apalagi DPR,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x