Dua Klaster Baru Terdeteksi di Jawa Barat

- 7 Juli 2020, 23:09 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa 07 Juli 2020./*DOK HUMAS PEMPROV JABAR
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa 07 Juli 2020./*DOK HUMAS PEMPROV JABAR /DOK HUMAS PEMPROV JABAR/

ZONA PRIANGAN - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan saat ini ada dua klaster baru yang sedang ditangani dan terkendali. Dua klaster baru tersebut yakni klaster industri dan klaster institusi pendidikan kenegaraan di Bandung Raya.

Dilansir Zonapriangan.com dari laman Humas Pemprov Jabar, kedua klaster ini, GTPP telah melacak secara masif dengan hasil yang cukup menggembirakan. Untuk klaster industri diketahui ternyata penularan mayoritas terjadi di tempat kos karyawan yang bekerja pada beberapa pabrik.

"Kita sudah lakukan tracing yang sangat masif karena ternyata dia ngekosnya berkumpul dengan karyawan dari pabrik lain. Tapi alhamdulillah sudah terkendali dari sisi penyebaran tidak terjadi penambahan yang masif," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- saat jumpa pers di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (7/7/20).

Baca Juga: Neymar Kembali Ke Barcelona

Sementara untuk klaster institusi pendidikan kenegaraan, Kang Emil tak menyebut nama institusi maupun lokasinya. Namun pelacakan sudah dilakukan bahkan akan sampai pada uji usap (PCR) anggota keluarga yang bersangkutan.

"Tidak satu (institusi) tapi ada beberapa. Itu juga sudah ditracing dan hari ini sampai minggu depan kita akan lakukan testing PCR kepada keluarganya," ujarnya.

Berdasarkan data dari https://pikobar.jabarprov.go.id per 7 Juli 2020 pukul 17.00 WIB, kasus terkonfirmasi di Jabar 3.779 dengan positif aktif 1.836 atau meningkat 32 kasus. Sementara yang sembuh 1.763 bertambah 45 orang atau melebihi dari pertambahan yang positif. Meninggal dunia 180 orang bertambah dua orang. Sementara jumlah PDP yang masih diawasi 1.226 orang dan ODP yang masih dipantau 2.491 orang.

Baca Juga: Pekerja Seni di Subang Sudah Boleh Manggung Lagi

Kang Emil menginstruksikan seluruh kabupaten/kota rutin melaporkan data kasus secara cepat dan transparan karena keputusan GTPP harus selalu berdasarkan data.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x