Baca Juga: Kok Bisa Bos-Bos BUMN Ini Plesiran Konvoi ke Ciwidey Saat Covid-19, Gimana Reaksi Erick Thohir?
Begitu juga yang dikatakan Desi, buruh korban PHK lainnya. Ia mengatakan, setelah menjadi korban PHK, belum memiliki pekerjaan baru dan saat ini menganggur.
"Secara ekonomi, nasib para buruh korban PHK sangat memprihatinkan. Soalnya tidak punya penghasilan," keluh Desi.
Ia berharap ada perhatian dari pihak perusahaan untuk kembali mempekerjakan lagi.
Baca Juga: Pengguna Sepeda Naik Sepuluh Kali Lipat, Edukasi bagi Para Pesepeda dan Penggemar Kopi Siap Digelar
"Selama pandemi Covid-19 ini, kami berharap mendapat bantuan atau perhatian dari Pemkab Bandung dalam program percepatan penanganan Covid-19. Mengingat banyak di antara korban PHK tak menerima bantuan sosial dari pemerintah terkait penanggulangan dampak Covid-19 tersebut," paparnya.
Karena beberapa bulan ini menjadi korban PHK, katanya, para buruh terancan rawan pangan.
"Kalau tetap menganggur, bagaimana dapat penghasilan. Secara ekonomi kami terdampak pandemi virus corona, sehingga berharap ada perhatian dari perusahaan maupun pemerintah," tuturnya.
Baca Juga: Ada Info Pembelajaran Dimulai, Orangtua Siswa Berdesakan Beli Baju Seragam
Sementara itu, Ketua DPK SPIS Kabupaten Bandung Jajang Nurjaman didampingi Sekjen Dedi mengatakan, para buruh yang menjadi korban PHK itu masih membuka ruang untuk melaksanakan musyawarah dengan pihak perusahaan melalui proses bipartit.