Baca Juga: 2500 Wisatawan Kunjungi wisata Alam Situ Cipanten
Harga dodolnya tetap berdasarkan timbangan, untuk setiap kg dodol dihargai Rp 35.000. Jika satuan seberat 3,5 ons harganya Rp 12.000.
Harga dodol tahun ini alami kenaikan terkait harga beras ketan yang mengalami kenaikan sebesar Rp 15.000 per kg, sedangkan tahun lalu harga beras ketan masih Rp 13.000 per kg sehingga penjualan dodolppun setiap kilogramnya masih bisa dijual seharga Rp 33.000
Produksi dodol tahun ini menurutnya belum bisa diprediksi berapa jumlahnya, karena pelaksanaan Imlek juga masih jauh. Di Tahun lalu dia mampu memproduksi hingga sebanyak 5 tonan. Tahun sebelumnya 2021 produksi dodol hanya sebanyak 3 tonan.
“Sekarang Covid-19 sudah berlalu jadi mungkin ekonomi mulai pulih sehingga pesanan dodol juga semakin banyak. Pesanan ini juga datang dari pedagang keliling, satu keluarga dari sekitar saja sudah ada habis 7,5 kg, karena katanya dinikmati sambil menonton televisi,” ungkap Apep sambil tertawa.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022: Polres Majalengka Tangani 444 Kasus Pencurian dan Kekerasan
Untuk bahan baku dodol keranjang ini menurut Apep mudah diperoleh, beras ketan bisa diperoleh dari pasar dan bisa dikirim langsung ke rumah, gula putih dan merah juga sama. Untuk daun pisang sebagai pembungkus jawadah korang diperoleh dari Kampung Citele, Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, Suemdang. Karena disana banyak pohon pisang manggala yang khusus untuk pembungkus makanan agar awet dan kondisi daun tidak rapuh.
Tingginya pesanan ini diduga karena dodol produk Ko Iim tetap menggunakan bungkus daun pisang dan pencetakannya dengan keranjang mambu tidak menggunakan alumunium sehingga warna dodol dan daun pisang tetap alami, tidak kusam.
Iim menceriterakan, sudah lebih dari 20 tahunan membuat dodol keranjang berbungkus daun pisang.