Baca Juga: Kisah Perempuan jadi Penggali Kubur Sejak Remaja
Dodol buatan Iim ini bisa bertahan lama hingga berbulan-bulan bahkan setahun asal disimpan di tempat kering. Walaupun prosesnya juga sangat tradisional. Pertama beas ketan dibersihkan, kemudian direndam kurang lebih satu jam dan kembali dikeringkan untuk dibuat tepung.
Tepung di ayak kembali dengan kalo kemudian di jemur hingga kering agar gula merah dan putih menyerap sehingga manisnya terasa legit. Jika kurang kering maka kadar air akan tinggi dan rasa manisnya tidak akan begitu legit.
Tepung yang sudah kering kemudian diadonan dan dipermentasi di jolang selama lima hari. Setelah itu baru diproses menjadi dodol.
Baca Juga: Polres Majalengka Musnahkan 5298 Botol Minuman Keras
Ko Iim mengaku akan terus mempertahankan kemasan dodolnya dengan daun pisang, alasannya dodol dikemas plastik akan mudah bulukan (berjamur) apalagi jika dikemas ke dalam dus. Sementara dengan daun jauh lebih awet, sekaligus menjaga keinginan konsumen.***