Luapan Air Sungai Cikamangi Membuat Puluhan Rumah di Leuweunghapit Majalengka Terendam

- 24 Januari 2023, 10:25 WIB
Pemukiman warga terendam najir akibat hujan deras dan luapan air sungai.
Pemukiman warga terendam najir akibat hujan deras dan luapan air sungai. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

ZONA PRIANGAN - Akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Majalengka, puluhan rumah warga di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka terendam banjir hingga setinggi kurang lebih 50 cm.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut, hanya warga tidak sempat menyelamatkan barangnya, akibatnya perabotan rumah tangga basah dan menambang.

Menurut keterangan sejulah warga seperti disampaikan Carini, Sukinih dan Wiwin, musibah banjir yang menimpanya terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah mereka sejak siang hingga malam hari. Banjir mulai masuk ke wilayah pemukiman sekitar pukul 23.00 WIB  akibat luapan air Sungai Cikamanggi yang tak mampu menampung kiriman air serta air dari pemukiman warga.

Baca Juga: Makam Keramat Dirusak, Dugaan Dilakukan oleh Orang yang Sedang Mencari Ilmu Kebatinan

“Sore air masih di pekarangan, malamnya air mulai masuk rumah hingga ketinggian 50 cm, sulit dibendung  agar tidak masuk ke dalam. Air masuk dari lubang pintu, hanya kerena terus menerus akhirnya tinggi juga air di dalam rumah,” kata Carini.

Sukinih mengatakan, banjir kerap melanda wilayahnya apabila hujan deras terus mengguyur, atau jika diwilayah hulu terjadi hujan dengan instensitas tinggi yang mengakibatkan Sungai Cikamangi meluap  dan luapaan sungai akhirnya membanjiri pemukiman.

“Katanya sungainya dangkal, dan sempit jadi banjir,” ungkap Sukinih.

Sejumlah anak justru memanfaatkan air banjir untuk bermain dan berenang di jalan atau halaman rumah, mereka nampak menikmati adanya banjir tersebut. Sedangkan orang tua mereka sibuk membersihkan dan membuang air dari dalam rumah ke luar.

Baca Juga: Anak Jalanan di Majalengka Buka Usaha Jamu dan Minuman

Sementara itu Camat Ligung Ida Heryani mengungkapkan, banjir tersebut biasa terjadi ketika hujan di wilayah Selatan terjadi karena pembuangan airnya ke Sungai Cikamangi. Sedangkan kondisi sungai belum seluruhnya dilakukan normalisasi  dan disender.

“Yang kebanjiran itu pemukiman yang berada di sepanjang alir sungai yang posisi rumahnya berada lebih rendah dibanding pemukiman lain.” ungkap Ida.

Menurutnya pemerintah sebetulnya telah berupaya mengatasi banjir di wiayah tersebut dengan membuat senderan yang posisinya lebih tinggi agar air tidak meluap serta melakukan normalisasi pengendapan lumpur dan sampah sungai,  namun itu baru dilakukan sepanjang kurang lebih 600 m, sisanya sekitar 150 meter belum. Sisanya diharapkan bisa dilakukan secepatnya agar musim penghujan mendatang masyarakat sudah aman dari banjir.

Baca Juga: Uu Ruzhanul: Berharap Mesjid Al Jabar Dirawat Warga Majalengka

“Banjir sekarang mulai berkurang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya karena sebagian sudah diatasi dengan dibuat senderan dan normalisasi sungai.” ungkap Ida.

Makanya menurut Ida, banjir yang terjadi kali ini pada pukul 09.00 WIB air sudah mulai surut, sedangkan tahun-tahun sebelumnya banjir bisa cukup lama.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x