September 2020 Masuk Sekolah, Pemkab Pangandaran Siapkan Dana 8,5 Miliar Untuk Peralatan APD

- 13 Agustus 2020, 20:39 WIB
Tampak siswa SD sedang mengikuti pelajaran jarak jauh dengan cara guru mendatangi ke rumah-rumah murid yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kab Pangandaran selama sekolah diliburkan.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
Tampak siswa SD sedang mengikuti pelajaran jarak jauh dengan cara guru mendatangi ke rumah-rumah murid yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kab Pangandaran selama sekolah diliburkan.*/ AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /
ZONA PRIANGAN - Berdasarkan hasil rapat dengan berbagai komponen, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menetapkan bahwa kegiatan belajar mengajar tatap muka di mulai awal September 2020 mendatang.
 
Jeje mengatakan, hari ini melakukan rapat dengan berbagai komponen terkait persiapan masuk sekolah. 
 
"Kita ingin awal bulan September 2020 sekolah sudah di buka," ujar Jeje, Kamis, 13 Agustus 2020.
 
 
Kata Jeje, saat rapat telah dibentuk tim, ada bagian persiapan alat protokol kesehatan, bagian evaluasi dan koordinasi dan bagian lainnya, dirinya berharap dalam dua minggu ini berbagai persiapan bisa dilakukan sehingga kegiatan di sekolah mulai jenjang Paud, TK, SD, SMP hingga SLTA bisa dimulai.
 
 "Kita siapkan sebanyak 81 ribu face shield, masker, wastafel thermo gun, hand sanitizer elektrik, itu kita gunakan dengan menghabiskan dana 8,5 miliar," ungkap Jeje 
 
Namun kata Jeje, meskipun tidak memiliki anggaran dan kegiatan sekolah juga ingin di buka, dan ingin maksimal untuk protokol kesehatannya.
 
 
Maka menjadi fokus dalam pengadaan kelengkapan APD yang harus dipersiapkan untuk memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali.
 
"Untung nya kita mendapat reward dari pemerintah pusat mendapat Dana Insentif Daerah (DID) kepada 163 kabupaten/kota di Indonesia yang penanganan kasus Covid-19 nya rendah termasuk Kab Pangandaran mendapat 14 miliar.
 
Nah 8,5 miliar kita bisa gunakan pengadaan kelengkapan protokol kesehatan kita akan ambil dari dana tersebut," ujarnya.
 
 
Sebelum kegiatan sekolah di mulai Jeje menegaskan ada dua tahap untuk pelaksanaan Swab.
 
Pertama kata Jeje, Swab dilakukan secara acak bagi tenaga guru baik dilingkungan Dinas Pendidikan maupun Kementerian Agama.
 
"Minimal nanti kita punya pemetaan Swab. Yang kedua apabila proses kegiatan sekolah sudah berjalan, setiap minggu juga kita akan dilakukan Swab dengan PCR," kata Jeje.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x