Pembelajaran Tatap Muka untuk SD serta SMP Sederajat di Majalengka Telah Diberlakukan

- 25 Agustus 2020, 14:01 WIB
 Para siswa yang datang di sekolah sejak pagi, segera dicek suhu tubuhnya dan membariskannya untuk antri mencuci tangan di kran air yang tersedia, sebelum amsuk kelas.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON
Para siswa yang datang di sekolah sejak pagi, segera dicek suhu tubuhnya dan membariskannya untuk antri mencuci tangan di kran air yang tersedia, sebelum amsuk kelas.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

ZONA PRIANGAN - Sebagian besar Sekolah Dasar atau sebanyak 567 dari 667 SD, Madrasah Ibtidaiyah dan SMP/MTs sederajat di Kabupaten Majalengka sudah melakukan pembelajaran tatap muka sejak Senin 24 Agustus 2020 dengan mengacu protokol kesehatan Covid-19, kecuali sekolah-sekolah yang di wilayahnya terdapat kasus Covid-19.

Sebagian sekolah lagi hingga Selasa, 25 Agustus 2020 masih tahap sosialisasi dan bahkan guru-gurunya masih melakukan persiapan dengan membersihkan ruangan, mengepel lantai dan menyemprot ruangan sekolah dengan desinfektan serta mengumpulkan siswa di lapangan untuk diberikan edukasi mengenai pandemi penyakit tersebut.

SD Negeri 1 Majalengka Kulon misalnya, semua gurunya masih mempersiapkan pembelajaran, setiap guru kelas mengepel ruangan kelasnya masing-masing serta menyemprot dan merapikan semua buku hingga mengelap meja murid-muridnya.

Baca Juga: Ini Update Harga Sepeda Lipat Akhir Agustus, Mulai Brompton, Polygon, Pacific dan United Bike

Juju Juanah guru kelas IV mengatakan, dirinya berupaya membersihkan debu dan mensterilkan ruangan dengan disemprot agar saat murid masuk ke ruangan kelas sudah benar-benar aman dari ancaman virus.

“Rencananya masuk esok hari, jumlah murid 22 orang dibagi dua rombongan belajar, sehari 11 orang, rasanya cukup ruangan sebesar ini untuk jarak duduk satu meteran, 11 orang lagi yang tidak masuk ke sekolah tetap belajar daring,” ungkap Juju.

Hal yang sama disampaikan guru kelas VI Ius Yusmini yang memiliki 24 murid, dia membagi dua rombongan belajar.

Baca Juga: Update Harga Sepeda Polygon, 24 Agustus 2020 Mulai dari MTB, BMX, hingga Sepeda Lipat

Rina Suprihatin Guru SD Gandasari, Kecamatan Kasokandel sudah tiba di sekolah sejak pukul 06.30 karena murid-muridnya sudah datang ke sekolah sejak pagi, dia segera mengukur suhu tubuh semua murid yang datang dan membariskannya untuk antri mencuci tangan di kran air yang tersedia.

“Persiapan masuk sudah dilakukan sejak minggu kemarin, tapi dua hari masuk sekolah tetap repot karena murid datang pagi-pagi ingin segera masuk ruang kelas,"katanya.

"Mereka tetap harus diarahkan untuk cuci tangan dan setiap murid yang datang diukur suhu tubuhnya terlebih dulu, maklum anak-anak inginya lebih cepat masuk,” ungkap Rina yang tetap memberlakukan daring bagi sebagian muridnya.

Baca Juga: Update Harga Sepeda Gunung Polygon Terlaris, Pertengahan Agustus 2020

Di SMP 1 Majalengka menurut keterangan Kepala Sekolahnya Nina Nurhudayati, para siswanya masuk sekolah tapi belum mulai melakukan pembelajaran, siswa datang ke sekolah untuk diberikan pemahaman terlebih dulu soal Covid-19 agar memahaminya.

“Semuanya ada 28 rombongan belajar, setiap hari kami kumpulkan terlebih dulu di lapangan upacara untuk diberikan pemaparan soal Covid agar mereka bisa menjaga kesehatannya," kata Nina.

"Jika semua siswa sudah diberikan edukasi mengenai hal itu baru dilakukan pembelajaran tatap muka, kalau tidak demikian khawatir mereka tetap bergerombol dan tidak menjaga protokol kesehatan,” ungkap Nina yang membagi pembelajaran setiap kelas sebanyak 16 orang.

Baca Juga: Harga Terkini Sepeda Balap Polygon, Pekan Ketiga Agustus 2020

Kasie Pendidikan Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Aep Saepullaoh mengatakan, untuk sekolah yang ada di 12 kecamatan atau di kecamatan yang tidak terdapat kasus Covid sudah melakukan pembelajarn tatap muka, hal ini mengacu pada SE Bupati Majalengka sisanya masih belajar daring.

Di Kabupaten Majalengka ada sebanyak 84 MI Negeri dan swasta, 84 MTs serta 33 MA, semua Kepala Sekolahnya telah diberikan pengerahan soal protokol kesehatan serta bagaimana mereka harus melakukan kegiatan belajar tatap muka.

“Sekolah diijinkan untuk belajar tatap muka, tapi harus bisa menjaga kesehatan. Pertimbangannya anak-anak pembelajaran harus tetap berjalan, jika dibiarkan belajar daring mereka jenuh dan penyampaian materi pelajaran tidak maksimal,” ungkap Aep.

Baca Juga: Hari ini Bertambah 9 Kasus, Konfirmasi Covid-19 Terus Melonjak di Majalengka

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Ahmad Suswanto menyebutkan dari jumlah 667 Sekolah Dasar di Kabupaten Majalengka sekitar 100 sekolah belum melakukan belajar tatap muka, karena di desa tempat sekolah tersebut ada, terdapat kasus Covid. Bagi mereka baru bisa malakukan pembelajaran tatap muka setelah 14 hari kedepan.

“Sekolah-sekolah yang belum melakukan pembelajaran tata muka ini yang di desanya terdapat kasus, jadi di satu kecamatan itu ada beberapa desa yang belum melaksanakan pembelajaran, misal di Kecamatan Malausma untuk Desa Cimuncang belum, Kecamatan Leuwimunding, Desa Mirat yang belum, untuk Kecamatan Lemahsugih ada Desa Padarek karena disana terdapat kasus,” ungkapnya.

Menurutnya setelah 14 hari, akan dievaluasi kembali apakah sekolah tersebut sudah dibolehkan melakukan tatap muka atau belum. Kepitusan ini diambil berdasarkan data dari Gugus Tugas, “Semua sekolah juga akan terus dievaluasi, apalagi bagi sekolah dimana terdapat kasus,” kata Kadisdik Ahmad Suswanto.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah