Kabupaten Cirebon Krisis Darah, Sejumlah Pendonor Menolak saat Dihubungi PMI

- 31 Agustus 2020, 05:40 WIB
KEGIATAN donor darah yang digelar PMI Kab. Cirebon.*/AGUNG NUGROHO/PR
KEGIATAN donor darah yang digelar PMI Kab. Cirebon.*/AGUNG NUGROHO/PR /

ZONA PRIANGAN - Pandemi Covid-19 ternyata memicu krisis persediaan darah. Di Kabupaten Cirebon, tingkat donor darah anjlok hingga 50 persen.

Dari Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Cirebon, Minggu diperoleh informasi, selama pandemi PMI kesulitan mencari stok darah.

Dari masa normal per bulan bisa mencapai 4.000 labu, sejak terjadi wabah hanya 2.000 sampai 2.500 labu.

Baca Juga: Unik, Kota Ini Selalu Berubah-ubah Tanggal saat Merayakan Hari Ulang Tahun

"Kita alami kekurangan darah cukup banyak. Warga atau para pendonor ketakutan mendonorkan darahnya karena virus corona," tutur Maryanto, petugas PMI setempat.

Krisis darah terungkap saat pelaksanaan kegiatan donor darah melalui program Kampung Donor di Griya Caraka Desa Kalikoa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Ada 73 pendaftar warga komplek perumahan itu, namun yang lolos sebanyak 58 orang.

Maryanto mengungkapkan, krisis darah akibat masyarakat ketakutan. Mereka yang biasa mendonorkan darahnya, menolak saat dihubungi PMI.

Baca Juga: Unik, Jumlah Kawanan Kera di Taman Kalijaga Tidak Pernah Berubah

Krisis darah mulai dirasakan sejak wabah diumumkan pemerintah Maret 2020 lalu. Ditambah dengan pembatasan sosial, PMI kesulitan menambah stok darah.

"Saat normal tiap bulan bisa melakukan pengambilan di lebih dari 100 titik. Begitu pandemi, maksimal 60 titik, itupun sulit sekali," tuturnya.

Maryanto berharap kesadaran warga untuk mendonorkan darah kembali bangkit selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Sebab stok darah sangat dibutuhkan, terutama oleh korban kecelakaan, ibu melahirkan yang mengalami pendarahan termasuk juga korban virus corona.

"Ketersediaan darah yang memadai sangat dibutuhkan. Kita jangan fokus ke korban corona tapi melupakan korban lain yang membutuhkan darah. Tidak sedikit korban Corona juga membutuhkan darah saat dirawat di rumah sakit," tuturnya.

Memasuki era new normal, PMI berupaya menggejot kembali penambahan stok darah. Kini tengah dirintis melalui program "Kampung Donor".

Baca Juga: Senayan Berasal dari Wangsanayan, Pangeran dari Cirebon Pernah Tinggal di Wilayah Kuningan

"Kita optimis lewat kampung darah bisa menambah stok. Ini yang pertama di Cirebon. Program ini akan dikembangkan ke desa lainnya," tutur Maryanto.

Dituturkan, warga tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya. Sebab PMI menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat saat donor darah.

Selain donor darah, kegiatan sosial Kampung Donor juga diisi pemeriksaan kesehatan gratis. Ada juga pemberian santunan kepada anak yatim piatu.

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Ketua Rukun Warga Griya Caraka, Yadi Supriyadi berterima kasih dengan antusiasme warganya untuk mendonorkan darahnya. Dia berharap program itu berjalan lancar sehingga bisa mengatasi kekurangan darah di Cirebon.

"Saya berharap program ini menjadi solusi krisis darah di masa wabah," tuturnya.***

 

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x